Jikalau
kamu tidak menolongnya (Muhammad) Maka Sesungguhnya Allah telah menolongnya
(yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah)
sedang Dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di
waktu Dia berkata kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita, Sesungguhnya Allah beserta
kita." Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad)
dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quran
menjadikan orang-orang kafir Itulah yang rendah. dan kalimat Allah Itulah yang
tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. At-Taubah :40)
Sungguh
janji Allah selalu benar dan itulah yang sekarang aku rasakan sobat senja. Saat aku benar-benar
bersedih dan menceritakan kesedihanku pada banyak orang termasuk
menceritakannya pada orangtuaku tak lupa aku selalu bercerita dan meminta
kepada Allah untuk memberi jalan keluar untukku. Aku percaya bahwa Allah
benar-benar selalu bersamaku dimanapun aku berada.
Aku tidak
tinggal di sebuah kos-kos-an atau kontrakan, aku tinggal bersama
tanteku—seorang dosen di kampusku—di komplek perumahan dosen di dalam daerah
kampus. Sungguh sampai saat ini aku belum menemukan “kebahagiaanku” disini. Aku
yang sejak dulu tinggal di pesantren dengan teman-teman dan sekarang tinggal
sendiri, maka bisa sobat senja
bayangkan betapa sepinya hidup yang kujalani di rumah ini. Kami—aku dan
tanteku—tidak banyak bicara, mungkin sekedar berucap salam saat aku akan keluar
dari rumah namun tante tak pernah meminta aku harus pulang jam berapa.
Begitukah seharusnya sikap yang dilakukan orangtua terhadap MAHASISWA? Ah entahlah,
aku tak tahu apakah kita masih perlu diperlakukan seperti itu? Yang terpenting
saat ini yang kurasakan adalah tekanan batin.
Saat aku
menceritakan masalah tersebut kepada orangtuaku, abi belum bisa memindahkanku
dari sini karena menunggu tempat lain yang diperbaiki. Belum lagi masalah
rumah. Abi sudah tidak kuat lagi membiayai hidupku, lalu aku harus bagaimana?
Hengkang dari dunia fana ini kah? Dari dua persoalan di atas, aku mendapat
kabar gembira hadiah dari Allah, tiba-tiba saja bosku memanggilku karena ada
client yang cocok untukku, tempatnya dekat sehingga tanpa motor pun aku bisa
tiba di tempatnya tepat waktu. Ya, akhirnya aku mendapatkan berita gembira ini
setelah sekitar satu bulan menanti. Alhamdulillah, Allah selalu menghiburku
saat aku sedih dalam kegelisahanku. Sekarang aku bahagia. Bersama Allah semua
urusanku selesai dengan lancar.