Rabu, Mei 02, 2012

Ranah Pendidikan Kita



            Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan kita bahkan sejak baru dilahirkan kita sudah dididik menjadi manusia dimulai dengan menangis lalu tengkurap, merangkak, duduk, berjalan dan seterusnya hingga menjadi dewasa. Jenjang pendidikan pertama yang ditempuh oleh semua manusia adalah kehidupan keluarga yang mana jenjang dasar ini merupakan jenjang utama yang sangat penting untuk kelangsungan jenjang pendidikan selanjutnya karena pendidikan yang diberikan oleh keluarga ini akan dipegang teguh dan tertanam kuat pada diri seorang anak. Dengan melihat pendidikan yang diberikan pada seorang anak oleh keluarga kita dapat memprediksi bagaimana kisah hidup si anak selanjutnya.
            Jenjang pendidikan kedua adalah sekolah yang kemudian terdapat faktor lingkungan dan pergaulan dengan orang-orang lain didalamnya seperti teman dan guru. Pengaruh lingkungan dan pergaulan tersebut berbeda-beda dampaknya pada seorang anak, hal ini mungkin saja disebabkan oleh keteguhan prinsip awal yang diberikan oleh keluarga dan kecocokan atau kesamaan prinsip. Anak-anak yang tidak dapat memegang teguh prinsip-prinsip yang diajarkan oleh keluarganya seringkali terpengaruh oleh lingkungan disekitarnya terlebih bagi anak-anak yang sama sekali tidak diajarkan tentang hal apapun oleh keluarga.
Pendidikan yang sangat penting ini sepertinya tidak termasuk dalam list hal penting yang harus diurusi dalam negara kita Indonesia ini karena meskipun Departemen Pendidikan Nasional Indonesia telah mendefinisikan pendidikan sebagai sebuah upaya yang direncanakan untuk mendirikan suatu lingkungan belajar dan proses kegiatan pendidikan sehingga siswa secara aktif dapat mengembangkan potensi yang ada pada dirinya sendiri untuk mendapatkan tingkat religius dan spiritual, kesadaran, kepribadian, kecerdasan, perilaku dan kreativitas untuk dirinya sendiri, lainnya warga negara dan untuk bangsa namun semua hal tersebut ternyata sama sekali tidak terealisasikan dengan baik.
Selama ini, sistem pendidikan di Indonesia masih perlu diperbaiki. Menurut Guru Besar Ilmu Manajemen Universitas Indonesia, Rhenald Kasali. Beliau berujar bahwa sistem pendidikan di Indonesia kurang memperhatikan motorik. Ilmuwan-ilmuwan di Indonesia kurang membentuk konsep diri sehingga cenderung pintar namun sedikit bertindak. Hal ini juga ditandai dengan maraknya plagiat yang turut diaksikan oleh para intelek. Selain itu sistem pendidikan Indonesia terlalu memaksa peserta didik untuk dapat menguasai sekian banyak bidang studi dengan materi yang sedemikian abstrak, yang selanjutnya membuat anak merasa tertekan/stress yang dampaknya membuat mereka suka bolos, bosan sekolah, tawuran, mencontek, dan lain-lain.
Alasan ketiga mengapa sistem pendidikan Indonesia perlu dibenahi adalah sistem pendidikan nasional sekarang, masih mengedepankan pada pencapaian berbasis nilai bukan pada keterampilan dan kompetensi sehingga kita tidak perlu bertanya dan bingung mengapa banyak sarjana yang menganggur. Sistem pendidikan yang terlalu berorientasi pada nilai ternyata menghasilkan dua produk. Pertama, pembunuhan kreatifitas berpikir dan berkarya serta hanya menciptakan pekerja. Produk kedua dari reaktan sistem pendidikan yang terlalu berorientasi pada nilai ialah pengesampingan aspek afektif (merasa) sehingga peserta didik hanya tercetak sebagai generasi-generasi yang pintar tapi tidak memiliki karakter-karakter yang dibutuhkan oleh bangsa ini.
            Dari hal-hal tersebut dapat dikatakan bahwa banyak sekali kelemahan dan kekurangan sistem pendidikan pada jenjang sekolah dan lingkungan. Hal ini dapat diminimalisir atau dihilangkan dengan diperbaikinya jenjang pendidikan keluarga sehingga hal-hal yang tertanam teguh pada seorang anak adalah hal-hal yang positif dan dapat dibawa ke jenjang berikutnya dan dipegang teguh selamanya oleh anak tersebut. (qhi)

follow me @qhimahatthoyyib