Saat malam mulai berjalan dengan
kerudung hitam pekatnya
Dan kabut bergetar di luar
jendela
Saat itulah kau mulai berpesta
dengan bombardir dan senapan yang kau bawa
Bersulang kemudian dan merasa
menang
Tak tahu kami sedang bersiaga, bersiap
meruntuhkan tank-tank yang ada
Biar mereka ucap
semua peringatan yang mereka hafal
Setiap ayat pertahanan tempat mereka berpangkal
Tak ada kebebasan yang diberikan dan serasa tak ada lagi harapan
Saat opsi tersisa adalah berdiri menantang kalian
Saat momen terhidup dalam hidupmu adalah memasang badan di tengah medan
Kawan, rapatkan barisan!
Setiap ayat pertahanan tempat mereka berpangkal
Tak ada kebebasan yang diberikan dan serasa tak ada lagi harapan
Saat opsi tersisa adalah berdiri menantang kalian
Saat momen terhidup dalam hidupmu adalah memasang badan di tengah medan
Kawan, rapatkan barisan!
Entah punya siapa yang aku bawa,
tapi sepertinya punya mereka
Senjata ini kuangkat
tinggi-tinggi dan kusingsingkan lengan baju ini
Menderap, melaju bersama
kawan-kawan seperjuanganku
Tak peduli sekuat apa dirimu
Tak peduli sebanyak apa pasukanmu
Aku dan kawanku akan terus melaju
melawan senapan bawaanmu
Kami merayap, merangkak,
menguntit tank-tank kebanggaanmu
Meski airmata terbedah dari jiwa yang
terluka dan tersaruk-saruk melangkah
Tak kan kubiarkan negeri kami
tersobek terpanah
Kami tak rela menjadi budak, tak
bebas bekerja dan bersekolah
Meski apapun kalian lakukan,
untuk menghadang dan memotong harapan
Kami akan
berdiri di sini, dengan tangan kami, hingga nafas penghabisan
Seperti ombak yang terus mencoba menghantam karang
Seperti ombak yang terus mencoba menghantam karang
Kawan, perlihatkan
kepalan kalian!
Kami akan terus
bangun membawa harapan dari orangtua dan kawan seperjuangan
Keyakinan yang menyaingi semua gertakan-gertakan
Menanti esok akan terlambat, hari ini atau mati sebagai syuhada’!
Meski kalian coba bunuh kami berkali, kami akan lahir berkali bergenerasi
Harapan meski sebutir uap air di langit angkasa
Keyakinan yang menyaingi semua gertakan-gertakan
Menanti esok akan terlambat, hari ini atau mati sebagai syuhada’!
Meski kalian coba bunuh kami berkali, kami akan lahir berkali bergenerasi
Harapan meski sebutir uap air di langit angkasa
Akan
berkumpul dan menjadi awan raksasa saat semangat perjuangan selalu ada
Menagih setiap jemari yang pernah menjanjikan kepalan
Agar nyali lawan ciut dan hilang bergetaran berantakan
Menagih setiap jemari yang pernah menjanjikan kepalan
Agar nyali lawan ciut dan hilang bergetaran berantakan
Apapun yang
kau lakukan
Kami masih
punya Tuhan yang menjanjikan kebahagiaan
Dengan
melawan kalian dan tegakkan kebenaran
Dengan
berperang dan melaju perlahan-lahan
Dengan
senjata iman dan keyakinan
Kami adalah
pejuang kiriman Tuhan!
Tak peduli
sebesar apa kalian dengan canggihnya barang-barang
Tetap kami
kepalkan dan akan kami lawan
Dengan
kekuatan amarah dan kebajikan
Kalian akan
tewas, runtuh berkeping berjatuhan
Tertimpa tank-tank yang kalian nyalakan
Tertimpa tank-tank yang kalian nyalakan
Terbakar bombardir yang kalian
bunyikan
Tertembak senjata yang kalian
andalkan