Minggu, September 15, 2013

Semangat Belajar dan Berkarya!

 Assalamu'alaikum sahabat senja, kaifa halukum? InsyaAllah, nahnu fi shihhatin wa 'afiyatin tahta qodiirillah. Btw, bingung ndak? Maaf ya lagi coba-coba pake bahasa arab soalnya, hehe..

Hari ini, memasuki pekan kedua kuliah *terasa banget deh pokoknya. Kapan selesai ya?? *ups. Tidak bermaksud begitu, seharusnya sebagai seorang muslim kita senang mempelajari sesuatu. Bukan hanya melihat tanpa sebab. Bukan hanya bicara tanpa maksud. Bukan hanya berpikir tanpa jawab. Yaa pada intinya begitulah. Alhamdulillah, pada tahun ketiga hidup di kampus perjuangan ini saya masih dipercaya untuk memegang beberapa organisasi. Sebagai wakabiro Pembinaan BPU-JMMI ITS, sebagai kadep Keputrian CIS Kimia-ITS, sebagai bendahara umum LPM Satu Kosong ITS.

Oke, masuk ke cerita. Kali ini saya akan membahas tentang suatu kata “Belajar”. Di dalam Kitabullah, al-Qur'anul Kariim suroh ali Imron ayat 190-191 Allah membicarakan keberadaan 'orang-orang berakal' yang mana mereka adalah orang yang “yadzkuruuna wa yatafakkaruuna”. Kata-kata “yadzkuruuna wa yatafakkaruuna” ditulis dalam fi'il mudhori' yang mana berarti “selalu mengingat dan selalu bertafakkur”. Tafakkur yang dimaksud haruslah mempunyai tujuan penting yaitu 'untuk menjadi hamba Allah yang lebih taat'. Sehingga bertafakkur di sini hendaknya mempunyai tahapan-tahapan yang seharusnya dicapai oleh seorang hamba. Berawal dari penglihatan, kemudian perenungan, lalu pengucapan, lalu pengaplikasian, kemudian pengajaran dan terakhir adalah ketaatan. Sehingga dengan hal itulah, kita sebagai makhluk Allah yang berakal, sebagai hamba Allah yang bertakwa sudah seharusnya merenungi dan mengaplikasikan ayat ini.


Maaf ya, agak berat bahasannya. Soalnya lagi turun semangat belajar nih.. jadinya ya menuliskan hal-hal yang membuat kita lebih semangat belajar. Gimana? Sudah semangat lagi? Okedeh, semangat berkarya!! ^_^

follow me @qhimahatthoyyib

Jumat, Agustus 16, 2013

Salah Taat Kepada Orang Tua


                Assalamu’alaikum sahabat senjaaa, how are you? May Allah always bless us yaa.. di usia ibu pertiwi yang semakin senja ini, hayoo coba tebak berapa? Yup, 68 tahun! Coba bayangkan seharusnya di usia yang begitu renta tersebut, wajah ibu pertiwi kita seperti apa? Apa yang seharusnya ia lakukan? Membayangkannya saja tiba-tiba membuatku ngeri, pada umur yang begitu tua, aku sudah seperti apa ya? Jangan-jangan malah sudah tidak ada di dunia ini? :’(
                Di zaman yang serba canggih seperti ini, pemandangan menakjubkan seringkali membayangi pelupuk mata kita. Sayangnya, lebih banyak pemandangan yang buruk dari pada yang baik. Contoh kecilnya saja melihat orang berPACARAN. Di belahan dunia bagian mana sih yang tidak mengenal istilah itu? Meskipun tentunya dengan bahasa Negara atau daerah masing-masing. Saya yakin hal itu tidak ada, Mengerikan! Malah orang-orang yang tidak berpacaran dianggap aneh dan dinilai tabu, Na’udzubillah tsumma Na’udzubillah!!
                Pada tulisan ini, saya tidak akan bercuap-cuap panjang mengenai pacaran. Hal itu sudah banyak dibahas oleh pakar-pakar kesehatan, pakar-pakar agama, dengan pokok bahasan mendekati zina atau bahkan berzina. Yang saya tekankan di sini adalah, bagaimana cara orang tua mendidik anaknya. Terlebih bahwa jika mereka-lah yang sebenarnya membolehkan anak-anak mereka untuk pacaran. Bahkan, jika anak itu tidak mencari, maka akan dicarikan dan dipaksa untuk mencari PACAR. Mengenaskan!! Sampai segitunya yahh.. padahal belum tentu pacar adalah jodoh.
Jadi teringat obrolan saya dengan dua kakak sepupu saya. Satunya laki-laki dan satunya perempuan, persamaan mereka adalah keduanya sudah memiliki “seseorang”. Memang sih usia mereka sudah menginjak usia SIAP MENIKAH, tapi punya pacar bukanlah jembatan yang baik untuk mencari jodoh. Nah saat kita berkumpul bertiga itu, kakak perempuanku melihat foto cewek kakak laki-lakiku kemudian berkata, “Weh, sama-sama punya tahi lalat di pipi nih yee.. kayaknya jodoh nih!!”, kemudian kujawab “Di-amiin-in gak ya enaknya..?” lalu kakak laki-lakiku menjawab sambil menyengir kuda, “Lah emang sudah jodoh kok..” Weleh-weleh pe-de banget orang ini, pikirku dalam hati.
                Oke, balik lagi guys.. Kita sebagai umat muslim nih sudah diberitahu oleh Allah SWT lewat al-Qur’an dan berkali-kali diajari oleh Nabi Besar kita Muhammad SAW bahwa taat kepada orang tua merupakan jembatan segala hal. Contohnya jembatan meraih kesuksesan, jembatan meraih keberhasilan, dan jembatan-jembatan lain yang tentunya baik untuk kita. Sayangnya terkadang banyak sekali manusia utamanya adalah umat muslim yang salah dalam memahami kata “taat kepada orang tua”. Kok bisa begitu? Salah di bagian mana-nya?
                Allah memang telah menjelaskan dalam al-Qur’an pada suroh Luqman. Allah menceritakan kepada Nabi Muhammad SAW bagaimana nasihat seorang sholeh bernama Luqman kepada anaknya. Nasihat tersebut berisi agar seorang anak hendaknya tidak mengufuri nikmat Allah dan taat kepada orang tuanya. Dalam suatu hadits pun Rosulullah Muhammad juga menjelaskan bahwa Ridho Allah terletak pada Ridho orang tua. Satu lagi, beliau juga menjelaskan bahwa hendaklah kita taat kepada ibu, ibu, ibu dan kemudian bapak.
                Dalam hal yang demikian itu sesungguhnya ada pesan tersirat yang disampaikan oleh Allah maupun Rosulullah kepada kita semua. Apa itu? Bahawasannya ketaatan yang kita lakukan kepada orang tua hendaknya merupakan perintah atau hal-hal yang akan mendekatkan kita dan semakin cinta kepada Allah dan Rosul-Nya. Nah, kalau misalkan kita diperintahkan untuk berpacaran, tidak diperbolehkan memakai jilbab/hijab, atau perintah-perintah lain mengenai hal yang akan menjauhkan kita dari Allah dan tidak sesuai dengan syari’ah agama Islam maka hendaknya kita tidak menaatinya dan bahkan diperintahkan untuk membenarkannya. Kalau tidak mengingatkannya sekarang, lantas kapan lagi? Apa kita mau berada di surga sendirian, tanpa orang tua, tanpa teman-teman?
                Untuk hal yang demikian itu, Allah telah menjelaskan di dalam al-Qur’an mengenai perbuatan pendahulu atau nenek moyang yang salah dan dilarang untuk ditirukan. Salah satunya nih di dalam suroh Yaa-sin berikut :
3. Sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul,
4. (yang berada) diatas jalan yang lurus,
5. (sebagai wahyu) yang diturunkan oleh yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang,
6. agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.
7. Sesungguhnya telah pasti Berlaku Perkataan (ketentuan Allah) terhadap kebanyakan mereka, kerena mereka tidak beriman.
8. Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu dileher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, Maka karena itu mereka tertengadah.
9. dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.
10. sama saja bagi mereka Apakah kamu memberi peringatan kepada mereka ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman.
11. Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan[1264] dan yang takut kepada Tuhan yang Maha Pemurah walaupun Dia tidak melihatnya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia.

 [1264] Maksudnya peringatan yang diberikan oleh Nabi Muhammad s.a.w. hanyalah berguna bagi orang yang mau mengikutinya.

                Oke deh, itu aja yang bisa saya tuliskan hari ini, semoga kita bisa mengambil manfaat dari tulisan tersebut. Akhir kata, tetaplah kita selalu istiqomah di dalam kebenaran, jangan sampai kita salah taat kepada orangtua. Apapun alasannya.. tetap Lanjutkan!! #KeepSpirit!

follow me @qhimahatthoyyib

Bertanya Siapa Tuhan? Ini dia jawabannya!


                Assalamu’alaikum, sahabat kaifa halukum? Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT. InsyaAllah fi Rohmatillahi. Tidak terasa zaman sudah begitu cepat berkembang sampai seperti ini. Bahkan kita sudah tidak lagi merasakan permainan tradisional yang dulu sering kita mainkan atau lagu anak-anak yang kerapkali kita nyanyikan. Bersama. Dengan anak-anak sebaya di samping, kiri, kanan dan depan rumah kita.
                Oke, tapi bukan tentang perkembangan zaman yang akan saya bicarakan di sini. Saya masih saja bertanya-tanya sampai saat ini, di zaman yang super canggih super cepat seperti ini apa masih ada orang yang tidak atau belum mau atau bahkan tidak mau percaya akan adanya TUHAN? Hmm entahlah mau dikatakan apa, padahal sudah banyak media-media yang bisa digunakan untuk membuktinya adanya Dzat Yang Maha Agung itu. Saat ini terkadang kita sudah tidak perlu berguru langsung kepada seorang guru. Tetapi hal itu tetap saja merupakan sesuatu yang sangat penting karena kita memerlukan seseorang yang bisa menegur dan mengingatkan kita bila telah melakukan kesalahan.
                Di zaman yang mana ilmu pengetahuan sudah berkembang begitu pesatnya seperti ini, sudah bukan saatnya kita mempertanyakan siapa Tuhan kita. Siapa yang menciptakan kita. Kecuali memang bila orang-orang tersebut tidak mau tahu alias tidak peduli. Bahkan banyak para ilmuwan yang tiba-tiba beriman dan mempercayai kebenaran al-Qur’an (Kitab suci umat muslim) setelah hasil penelitiannya terbukti ada di dalam Kitab yang Mulia itu.
                Bukan tentang apa-apa saya menulis hal ini. Saya hanya menuliskan kebenaran. Tentang hal ini, Allah Tuhan semesta alam sudah menerangkan di dalam kitab suci al-Qur’an bahwa Ia-lah Tuhan yang selayaknya disembah oleh makhluk-makhluk-Nya. Berikut keterangan apabila kita tetap tidak percaya dan masih saja bertanya-tanya dimana Dzat yang Maha Kuasa itu berada. Tidak Percaya? Ini dia terjemah suroh al Baqoroh :
186. dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

                So, gimana? Tetap tidak percaya kepada Tuhan atau tidak mau percaya kepada Allah? Tidak masalah sih.. J maaf ya kalau tulisan kali ini terlalu serius, padahal saya sudah berjanji untuk menelaah suroh an Nisa tapi malah kembali lagi ke suroh al Baqoroh. Habis masih dalam tahap muroja’ah hafalan sihh.. InsyaAllah tidak lama lagi hafalan saya nambah, doakan ya sahabat.. #KeepSpirit!, Salam Semangat Berkarya!

follow me @qhimahatthoyyib

Rabu, Agustus 07, 2013

Jalan Lurus, Mau?


                Assalamu’alaikum sahabat.. tentunya dalam kabar baik bukan? Karena masih diberi kesempatan untuk online hihi J Kali ini saya akan membahas tentang pernyataan yang seringkali dilontarkan oleh sebagian orang. Apa pernyataannya? Okee bentar-bentar, ini dia :
“Dalam hidup itu, Jalan Lurus aja udah ribet apalagi jalan belok-belok, udah deh hidup itu gak usah macem-macem!”
                Ternyata eh ternyata, Allah sudah menerangkan hal ini dalam kitab-Nya al-Qur’anul Karim (yang Mulia). Coba deh kita lihat terjemah suroh at Takwir pada tiga ayat terakhir berikut :
27. Al Qur'aan itu tiada lain hanyalah peringatan bagi semesta alam,
28. (yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus.
29. dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.
gambarnasihat.wordpress.com

                Nah lo, mau menyanggah dengan apa lagi kita kalau Allah sudah menentukan seperti itu. Tapi nih buat orang-orang yang sulit sekali menerima ajaran Islam dengan baik, pasti suka sekali menyangkal dengan apapun caranya. Padahal Allah sudah menerangkan nih pada suroh ali ‘Imron berikut :
54. orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. dan Allah Sebaik-baik pembalas tipu daya.

                Oke deh gak perlu panjang-panjang yang penting udah pada tahu kan nih maksudnya? Sip sip kalau gitu mulai sekarang nih kita harus terus memperhatikan dan mempelajari isi al Qur’an. Karena banyak kata-kata ajaib dan pelajaran berharga yang akan kita dapatkan dari sana. So, kalau mau jalan lurus yang gak perlu ribet-ribet, ikuti aja rambu-rambunya! Yoa, apalagi kalau bukan Kalamullah Al Qur’anul Karim. J


follow me @qhimahatthoyyib

Anak Ribut di Masjid Saat Tarawih, jadi Masalah?


                Assalamu’alaikum, sahabat senjaaa masih dalam kabar baik bukan? Saya punya tebak-tebakan nih, tempat apa yang rame saat malam hari di bulan Romadhon? Yup, bener banget! Dua M alias Masjid dan Mall. Pada malam hari bulan puasa nih, kalau seseorang tidak berada di Masjid untuk tarawih pasti ada di Mall untuk berebut diskon-an. Hehe *pengalaman. Nah pertanyaan kali ini, saat semua dewasa di rumah pergi ke Masjid untuk tarawih, maka di mana dan ke manakah anak-anak?
                Hal itulah yang seringkali dipermasalahkan oleh orang tua. Kalau di ajak ke Masjid, mereka akan ramai dan berisik yang kemudian membuat sebal orang seantero Masjid. Kalau di rumah tidak ada yang menjaga dan mereka tidak akan sholat alias akan bermain-main. Nah kalau seperti itu, bagaimana solusinya sobat?
www.merdeka.com

Hemat saya, anak-anak itu tetap saja diajak pergi ke Masjid. Meskipun ramainya minta ampun tapi itulah cara kita mengenalkan kepada anak-anak tentang Masjid, lingkungan di dalamya, adab-adab yang harus ditaati ketika berada di sana. Lagi-lagi, mungkin anak memang tidak mengerti dan tidak mau memperhatikan tentang hal ini namun sungguh, otak anak-anak seribu kali lebih canggih daripada para dewasa dan mereka akan merekam segala hal-hal yang mereka lihat dan dengar di Masjid.
Di Masjid pun mereka bisa bertemu teman-teman sebaya mereka sesama muslim. Mereka bisa saling mengenal, kemudian berteman, bahkan bisa jadi menjadi saudara nantinya. Di Masjid pun mereka bisa belajar banyak hal mengenai islam, memahami betapa indahnya agama ini mengatur umatnya. Hal ini memang terlihat sepele bahkan ada yang beranggapan “Kan nanti-nanti juga dia tahu sendiri!”. Namun di sini saya tekankan bahwa, bila tidak sedari dini kita mengenalkan keindahan dalam berislam maka sangat membutuhkan waktu yang lama utuk memahamkan pada seseorang betapa indahnya Islam mengendalikan pemeluknya.
aksarafirdaus.blogspot.com

Nah maka dari itu, ajak dan perkenalkan anak-anak kepada indahnya agama Islam sesungguhnya sejak dini. Bila bukan mereka yang meneruskan langkah dakwah kita, siapa lagi? Jadi, jangan usir anak-anak dari Masjid meskipun mereka berisik agar mereka betah dan tidak membenci Masjid, apalagi sampai membenci orang-orang yang berada di dalam Masjid. Na’udzubillah.. Bukankah Rosulullah telah mengajarkan kepada kita untuk menghormati orang tua dan sayang kepada yang muda? Wallahu A’lam

follow me @qhimahatthoyyib

Anak Rewel Saat Puasa? Ini solusinya!


                Assalamu’alaikum, selamat senja.. apa kareba sahabat? Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT yaa.. nah hari ini, ada sedikit hal menarik yang akan saya bagikan kepada teman-teman nihh. Yup, mengenai puasa yang dijalankan oleh anak-anak. Pastinya nih udah pada tahu kan kalau anak yang belum baligh itu belum wajib puasa Romadhon, tapi apa salahnya sih kalau melatih mereka sejak kecil? Namun sayang sekali, banyak orang tua sekarang yang masih saja tidak mau melatih anaknya tersebut. Alasan-alasan yang sering sekali diucapkan adalah “Halah, masih anak-anak ini! lagian mereka kan gak kuat puasa dari pagi sampai maghrib?” atau pernyataan lain “Anak saya sudah latihan puasa kok, puasa dhuhur.”
                Huh, meskipun sebenarnya sudah dewasa, tapi para orang tua tetap saja belum menyadari dan belum bisa belajar dari masa lalu mereka ya? Begini pak/bu, tanpa bermaksud untuk menggurui anda, saya akan mengilustrasikannya dengan sebuah kasus. Berikut adalah kasus yang terjadi :
Suatu siang ada seorang anak yang dilarang oleh orang tuanya menonton televisi, alasannya karena tontonan televisi sudah tidak lagi bermutu. Namun sang anak menangis tersedu-sedu, memohon untuk diperbolehkan menonton kartun kesukaannya. Walhasil orang tuanya pun merasa kasihan melihatnya dan mengijinkan si anak untuk menonton dengan syarat ditemani oleh sang ibu dan hanya menonton kartun yang dimaksud. Sayangnya si anak terlalu cerdas hingga saat kartun pertama selesai, ia memohon kepada orang tuanya untuk lanjut menonton kartun berikutnya. Sebenarnya televisi telah dimatikan dan si anak kembali menangis tersedu-sedu. Sekali lagi, orang tuanya kembali merasa kasihan dan mengijinkannya lagi. Kali ini tanpa pengawasan karena orang tuanya ingin istirahat dan tanpa disadari si anak menonton sampai sore menjelang. Dan sore harinya saat jadwal mengaji tiba, si anak tertidur pulas melupakan sholat dan jadwal belajarnya.
Oke, demikian saja ilustrasinya. Apakah ada yang bisa mengambil ibrohnya (pelajaran)? Pertama, tanpa disadari dalam kasus tersebut orang tua lah yang dituntun oleh anak untuk menuruti keinginannya. Orang tua yang tidak tegas seperti itu akan selalu tertipu oleh anak. Anak-anak sekarang terlalu cerdas ayah dan bunda. Mereka akan menggunakan segala cara agar keinginannya dituruti utamanya adalah tipuan “menangis tersedu-sedu”. Cara inilah yang memang menurut mereka ampuh untuk ‘menaklukkan’ orang tuanya.
tashwirulafkar.com

Kedua, tanpa disadari juga meskipun acara televisi yang ditonton tidak buruk namun hal itu akan membuat mereka melupakan tugas yang seharusnya mereka lakukan saat sore harinya. Karena tidak tidur siang akan menyebabkan mereka lelah pada sore hari dan tertidur pulas. Hal ini dikarenakan orang tua tidak dapat mengatur dengan baik apa yang seharusnya dilakukan oleh anak mereka saat itu. Siang hari sepulang sekolah seharusnya anak-anak dijadwalkan untuk istirahat siang karena sorenya mereka harus mengaji, atau les, atau bermain dan kegiatan lain yang mereka sukai. Bahkan meonton juga bisa dijadwalkan pada jam ini juga.
Ketiga, hal tersebut tidak akan terjadi hanya satu kali. Selalu berulang pada hari-hari selanjutnya tanpa disadari juga. Bila orang tua tetap tidak tegas, maka anak akan berpikir bahwa hal tersebut diperbolehkan oleh orang tuanya. Dan akhirnya hal itu akan terus mereka lakukan sampai mereka sadar dengan sendirinya (entah sadarnya kapan). Bukan tentang tidur siang yang saya maksdukan namun tentang kedisiplinan jadwal yang diajarkan oleh orang tuanya.
Jadi begitulah sekedar ilustrasi. Namun hal ini tidak jarang terjadi pada keluarga-keluarga dimanapun berada terutama Indonesia. Dan ilustrasi tersebut sangat kuat kaitannya dengan apa yang kita sebut “Puasa model anak-anak”. Dari ilustrasi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kelemahan para orang tua adalah pada hal ketegasan dan kedisiplinan. Dua sikap itulah yang seharusnya dipegang dan diterapkan dengan sungguh-sungguh oleh orang tua selain sikap kasih sayang dan lemah lembut terhadap anak-anaknya. Karena tanpa sikap kasih sayang dan lemah lembut maka orang tua akan dianggap jahat dan kasar oleh anaknya namun tanpa sikap ketegasan dan kedisiplinan maka orang tua dapat dianggap plin-plan oleh anaknya alias mudah ditipu.
www.republika.co.id

Maka dari itu, begitu pula hal-nya pada puasa. Keempat sikap tersebut juga harus diterapkan pada anak-anak. Orang tua juga harus percaya pada anaknya untuk melakukan puasa. Tanpa disadari oleh orang tua, dengan tidak menganggap mereka lemah dalam berpuasa maka akan menambah semangat mereka lhoo. Sekali-sekali juga menyemangati mereka dengan memberi hadiah kecil-kecil-an kepada mereka. Selain itu, orang tua juga jangan selalu memata-matai mereka saat berpuasa. Jika mereka berbohong, misalnya bilang berpuasa tapi diam-diam menuju kulkas untuk meminum air, orang tua jangan langsung membentak atau memarahi mereka. Yang terpenting adalah memberikan pemahaman kepada mereka tentang hakikat berpuasa, manfaat berpuasa, hukum berpuasa dan lainnya yang dianggap perlu. Meskipun tampaknya mereka belum memahami hal tersebut tapi percaya deh, otak anak-anak jauh lebih canggih daripada para dewasa. Mereka bisa merekam segala kejadian yang mereka dengar dan lihat serta suatu saat nanti mereka akan sadar dan mengingat hal itu.

Oke, sekian dulu tips untuk menyikapi rewelnya anak-anak saat berpuasa. Mohon maaf bila ada banyak kesalahan. SELAMAT MENCOBA! J


follow me @qhimahatthoyyib

Senin, Agustus 05, 2013

Benarkah KB = Keluarga Berencana?


                Assalamu’alaikum, genki desuka watashi no tomodachi? Semoga semua sehat-sehat dan baik yaa.. selalu dalam lindungan Allah SWT yang Maha Perkasa dan Maha Melindungi. Kali ini saya ingin membahas tentang program pemertintah yaitu Keluarga Berencana yang punya tag line Dua Anak Cukup. Pada tahu gak nih undang-undang nomer berapa yang dibuat oleh pemerintah? Yup, bener banget yaitu UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA (download).
Undang-undang tersebut sudah disahkan sejak tahun 2009 tepatnya bulan Oktober tanggal 29 di Jakarta. Nah, setelah saya membaca dan menilik nihh ternyata ada beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai UU tersebut lhoo. Sudah sejak lama memang hal ini dibahas, bahkan ada pro kontra yang terjadi sebelum UU ini disahkan bukan? Berbagai pihak telah membahas apa perlunya UU ini disahkan.
byoungcarerock.blogdetik.com

Dewasa ini, banyak sekali Negara muslim yang diserang oleh berbagai oknum. Bisa jadi mereka berasal dari pemerintahan, kelompok agama atau sosial, pokoknya musuh-musuh Islam deh.. nah, setelah saya membaca dan menilik UU tersebut di atas jangan-jangan semua ini memang ada hubungannya. Atau seperti yang telah dikabarkan oleh suatu media berikut (baca), jangan-jangan pemerintah yang telah melakukan program KB sebenarnya juga berniat seperti itu tapi tidak pernah diutarakan? Bukannya saya berprasangka buruk kepada pemerintah sihh, tapi memang banyak kejadian yang menyangkut persoalan ini lhoo..
tishanurinsani.blogspot.com 


                `So buat kamu-kamu para muslimin muslimat jangan sampai deh punya anak itu cuma dua, wong anak itu adalah investasi kita dunia ahirat, betul gak? Apalagi nih anak sholeh dan sholehah dapat mengantarkan kita kepada surga lho, apalagi kalau anaknya nih hafidz alias penghafal (yang menjaga) al-Qur’an maka kita sebagai orang tua akan mendapat mahkota di surga kelak. Aaamiiinn. Saya tidak berbicara semau saya sendiri lho, banyak kok hadits-hadits yang menjelaskan. Kalau sahabat-sahabati pada mau baca pasti ngerti dehh.. J Bukankah ayat al-Qur’an yang turun pertama kali adalah perintah tentang membaca? *Ingat suroh al ‘Alaq ayat 1-5* Apalagi nih buat orang jawa katanya "Banyak Anak Banyak Rejeki". Jangan salah lho, ungkapan itu masih berlaku sampai sekarang.. :) 

follow me @qhimahatthoyyib

Kamis, Agustus 01, 2013

Hai Muslim, Harga Dirimu Dimana?


                Assalamu’alaikum, hai frend apa kabar nih? Udah H-7 Idul Fitri lho? Bagaimana ibadah-nya? Makin lancar gak nih? Entah mengapa di saat bulan Romadhon akan meninggalkan kita, saya sangat ingin menulis terus..
Oh ya, ngomong-ngomong soal harga diri nih. Pada tahu gak sih harga diri itu apa? Saya dapat dari referensi terbaik negeri ini nih.. yup, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata “Harga Diri” berarti kesadaran akan berapa besar nilai yang diberikan kepada diri sendiri. Nah dari definisi tersebut, saya akan sedikit bertanya. Apa pendapat anda jika ada seseorang yang selalu mengikuti trend ‘terkini’, padahal nih ya orang itu tuh gak pernah tahu arti, maksud atau apapun hal yang melatar belakangi trend tersebut frend? Hayoo gimana? Atau jangan-jangan pada ngerasa semua nih? J tenang saja, kadang saya juga merasa seperti itu kok frend kalo lagi khilaf, hehe
Nah, ternyata sebagai umat muslim seperti kita-kita ini nih.. harga diri itu penting banget lho. Tapi harga diri yang berlaku itu ditunjukkan hanya kepada orang-orang tertentu. What? pada penasaran gak sih, kenapa bisa gitu?
Jadi begini, saya beri tahu gambaran awalnya dulu yaa.. saat hidup di dunia, kita akan mengalami fasa-fasa yang sebagian besar orang menyebutnya “BERADA DI ATAS”. Pada fase tersebut kebanyakan dari kita umat manusia menganggap bahwa sedang disayang oleh Tuhan. Padahal belum tentu pula kenyataannya seperti itu. Bisa saja malah itu ujian terberat dari Tuhan yang diberikan kepada kita. Nah sebagai umat muslim nih, apapun keadaan kita, mau di atas, mau di bawah hendaknya kita selalu bersyukur dan bersabar.
Menurut suatu hadits yang telah dikatakan oleh Rosulullah nih, “Semua perkara yang terjadi pada orang beriman itu baik. Apabila mendapat kesenangan ia bersyukur dan apabila mendapat musibah ia bersabar. Dan keduanya itu memperoleh pahala.” Apalagi nih Allah telah menjanjikan pada suroh Ali Imron ayat 145 dan 185. Berikut terjemahannya :
145. sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. dan Kami akan memberi Balasan kepada orang-orang yang bersyukur.
185. tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh ia telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.
Kembali lagi ke harga diri. Apa hubungan kata-kata pembuka pada paragraf di atas? Saya ingin memberi tahu kepada teman-teman. Jadi, apapun keadaannya, kita sebagai umat muslim hendaknya kembali lagi alias merujuk kembali kepada dua hal yang telah diwariskan kepada kita oleh Rosulullah, yaitu al-Qur’an dan as-Sunnah. Nah dengan demikian kita tidak perlu mengikuti trend-trend yang ada pada setiap masa yang kita lalui karena sesungguhnya trend yang harus selalu kita ikuti adalah dua warisan itu tadi. Apalagi bila pembuat trend itu bukan berasal dari umat muslim alias para kaum kafir, para atheis, para penyembah berhala, apapun lah sebutan mereka. Untuk hal ini Allah telah menerangkan pula pada suroh Ali Imron ayat 196-198. Berikut terjemahannya :
196. janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak[260] di dalam negeri.
197. itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam; dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya.
198. akan tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, bagi mereka surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, sedang mereka kekal di dalamnya sebagai tempat tinggal (anugerah)[261] dari sisi Allah. dan apa yang di sisi Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti[262].

[260] Yakni: kelancaran dan kemajuan dalam perdagangan dan perusahaan mereka.
[261] Yakni: tempat tinggal beserta perlengkapan-perlengkapannya seperti makanan, minuman dan lain-lain.
[262] Maksudnya ialah penghargaan dari Allah disamping tempat tinggal beserta perlengkapan-perlengkapannya itu, adalah lebih baik daripada kesenangan duniawi yang dinikmati orang-orang kafir itu.

So, begitulah.. mulai sekarang jaga harga diri itu ya frend? Apalagi dihadapan kaum kafir dan musuh-musuh islam itu tuh.. sepertinya ini perjalanan terakhir saya menyelami suroh Ali Imron. Nantikan ibroh dari suroh-suroh berikutnya yaa.. insyaAllah An-Nisa’ sedang menyusul J #KeepSpirit!

follow me @qhimahatthoyyib

Selasa, Juli 30, 2013

Kalau Kau Mengaku Muslim!! Ayoo Selamatkan Sahabat Kita!


                Assalamu’alaikum, sahabat-sahabat senja sekalian apa kabar? Boleh donk saya nanya-nanya kabar kalian semua? Kita kan bersaudara, ya gak? Apalagi kalau sama-sama muslim nih.. Broo and siisss pada tahu gak sih, kita ini kan saudara yaa—seperti yang disebutkan dalam al-Qur’an oleh Allah—jadi setidaknya nih kita harus saling mengetahui satu sama lain.. mau tahu gak nih, ayat apa yang menunjukkan kalau kita saudara? Atau udah pada tahu ya? Ini nih terjemahnya..
Suroh Ali Imron ayat 103. “dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.”
Ayat itu sebenarnya turun karena para muslim terdahulu di jaman Rosulullah. Ceritanya nih ada kaum Anshor (di Madinah saat Rosul Hijrah) dan kaum muhajirin (dari Makkah, muslim-muslim yang hijrah ke Madinah). Maka Rosul mempersaudarakan dua kaum tersebut sehingga terdapat rasa nyaman antara keduanya. Nah jadi nih, kita umat muslim yang notabene adalah keturunan dari beliau-beliau tersebut juga merupakan saudara bukan? Meskipun jika ditelisik dari garis keturunan darah kita nyambungnya juauhhh banget.
Apalagi nih berita yang lagi seru beberapa bulan atau bahkan tahun (kalo belum tahu) ini, saudara-saudara kita di Suriah, di Mesir, di Rohingnya, dimanapun tempatnya itu pokoknya sedang diserang, dibantai, dibunuh hidup-hidup, bahkan dibakar oleh oknum-oknum atau bahkan organisasi besar (sebenarnya) yang mana banyak media menyembunyikan identitas mereka karena memang berita ini (lebih banyak) disembunyikan kenyataannya. Wajar aja sih memang, karena kebanyakan media-media sekarang adalah milik sebagian oknum-oknum itu (kata orang-orang “besar”).
www.republika.co.id

Buat temen-temen yang kurang percaya atas tulisan di atas, bisa deh di cek ke para ustadz, para kyai, atau para pembesar-pembesar muslim lainnya. Nah, dari pada ribet begitu mending sekarang kita doain aja deh sahabat-sahabat muslim kita di Negara-negara tersebut. Tapi ngomong-ngomong ada gak nih yang sebenarnya bertanya-tanya, “Kenapa sih kita repot bantuin mereka, padahal Negara sendiri aja belum tentu ke urus?” maka jawabannya adalah, SEKALI LAGI, mereka adalah saudara-saudara kita, selain itu ada nih ayat Allah yang menunjukkan kenapa sih ada peperangan di muka bumi? Tujuannya apa sebenarnya?
Coba buka deh al-Qur’an-nya, suroh Ali Imron ayat 166-167 yang terjemahnya sebagai berikut : “dan apa yang menimpa kamu pada hari bertemunya dua pasukan, Maka (kekalahan) itu adalah dengan izin (takdir) Allah, dan agar Allah mengetahui siapa orang-orang yang beriman. dan supaya Allah mengetahui siapa orang-orang yang munafik. kepada mereka dikatakan: "Marilah berperang di jalan Allah atau pertahankanlah (dirimu)". mereka berkata: "Sekiranya Kami mengetahui akan terjadi peperangan, tentulah Kami mengikuti kamu"[247]. mereka pada hari itu lebih dekat kepada kekafiran dari pada keimanan. mereka mengatakan dengan mulutnya apa yang tidak terkandung dalam hatinya. dan Allah lebih mengetahui dalam hatinya. dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan.

[247] Ucapan ini ditujukan kepada Nabi dan sahabat-sahabat beliau sebagai ejekan, karena mereka memandang Nabi tidak tahu taktik berperang, sebab beliau melakukan peperangan ketika jumlah kaum muslimin sedikit. Ucapan ini dapat digunakan untuk mengelakkan cercaan yang ditujukan kepada diri orang-orang munafik sendiri.”
Jadi gitu ceritanya, udah pada paham belum nih? Kalau belum gini deh untuk mudahnya, sebenarnya ayat tersebut turun saat perang Uhud (lagi-lagi) terjadi. Dua pasukan yang dimaksud adalah pasukan muslim dan pasukan kafir atau kaum musyrik. Mengapa dua pasukan tersebut dipertemukan? Mengapa ada peperangan? Karena dengan hal itulah Allah mengetahui manakah orang-orang yang benar-benar taat dan tunduk kepada-Nya, manakah orang-orang yang benar-benar tulus memperjuangkan agama Islam, dan manakah orang-orang munafik yang mulut dan hatinya berbeda 180 derajat.

Maka teman-teman, perjuangan perang Uhud oleh para sahabat Rosul belumlah selesai. Perang itu selalu berubah bentuk dan rupanya dari jaman ke jaman sesuai dengan situasi yang ada masa itu. Hingga sekarang, perang itu sebenarnya masih ada, karena musuh Islam selalu ada dari jaman ke jaman. Jadi kalau kita mengaku seorang muslim dan tidak munafik, ayo! Bantu selamatkan saudara-saudara kita!! Caranya? Banyak cara kawan, aku juga sedang mencobanya, tenang saja.. SEMANGAT JUANG DI JALAN ALLAH TIADA HENTI  ^_^

follow me @qhimahatthoyyib

Kalo Lo Muslim! BACA ini dan PERHATIKAN!!

Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan mengecam keras penyerangan polisi Mesir atas pendukung presiden terpilih Muhammad Mursi yang dilakukan di tengah bulan suci Ramadhan. Hal itu disampaikannya dalam buka bersama dengan serikat pengusaha Turki.
“Kita melihat bahwa hati mereka sedikitpun tidak melunak, sekalipun Ramadhan. Ketika kaum Muslimin sedang mempersiapkan sahur, pembantaian (kembali) terjadi di Mesir. 200 orang jadi martir (syahid). Setelah menggangsir kehendak rakyat, mereka yang menggulingkan pemerintah kini membantai rakyat.
Rakyat Mesir sedang menunjukkan kehormatan mereka dihadapan kudeta militer selama berminggu-minggu. Mereka tidak memiliki bom molotov ataupun senjata, mereka hanya memiliki keshabaran. Mereka melarang vandalisme. Apa yang tidak terjadi di negara kita sedang terjadi di Kairo dan Alexandria?
Rakyat menyerukan para penguasa untuk mengakhiri kudeta dan mengembalikan kekuasaan kepada presiden (pilihan) mereka. Bukannya mendengarkan rakyat, para pelaku kudeta Mesir justru meresponnya dengan mengirim para penjahat dengan senjata dan peluru. Anda tahu apa yang membuat sedih saya? Ketika 200 saudara-saudara saya dibunuh dan 5000 ribu lainnya terluka, ada orang-orang (bebal) yang bersuka cita dengan kembang api di Medan Tahrir. Siapa orang-orang ini? Kita harus waspada atas kejahatan seperti ini.
www.merdeka.com

Dimana Eropa? Dimana AS? Dimana nilai-nilai Eropa itu? Mereka yang memberi pelajaran (kami) demokrasi, dimana demokrasi itu? Dimana PBB? Mereka yang berteriak marah ketika polisi Turki menyemprotkan air dan gas air mata dengan cara yang dibenarkan hukum, dimana mereka setelah kudeta dan pembantaian di Mesir? Mereka yang memasang iklan di koran-koran (tentang buruknya HAM di Turki), ratusan orang telah ibantai dalam semalam, Mengapa engkau buta? BCC dan CNN yang melaporkan berjam-jam demonstrasi rusuh di Istanbul, mengapa engkau tidak meliput (tragedi) ini?
Dunia Muslim, saudara-saudara Anda dibantai. Kapan Anda peduli? Kami lebih dari tahu siapa yang berada dibalik kudeta ini. Kami ingin mereka segera mundur semua. Salam kami kepada saudara-saudara kami yang berdiri tegak melawan kudeta dari Istanbul. Semoga Allah bersama rakyat Mesir…”

dilansir dari http://news.fimadani.com/read/2013/07/28/pidato-erdogan-atas-pembantaian-sabtu-berdarah-di-mesir/

follow me @qhimahatthoyyib

Senin, Juli 29, 2013

PERHATIAN!! Bedakan Antara Romadhon dan Ramadan


                Assalamu’alaikum, selamat senja sahabat-sahabat.. gimana nih Romadhonnya? Hayoo target-target Romadhon-nya sudah terpenuhi belum? Hari ini udah masuk pada sepuluh hari terakhir lhoo, jangan sampai semangat-semangat yang sudah terpupuk dari awal menurun yaa karena sesungguhnya pada hari-hari terakhir inilah Allah memberikan ribuan pahala buat kita yang masih tetap semangat dalam menjalankan ibadah di bulan Romadhon ini, bahkan yang bersedih karena akan kehilangan Romadhon mendapat jatah lebih besar nih pahalanya..
                Pada sepuluh hari terakhir inilah, Allah menurunkan malam yang jika kita mendapatkan kemuliannya maka kita memperoleh pahala yang lebih besar dari pahala orang yang beribadah seribu bulan. Wiihh banyak bener kan pahalanya, ribuan meennn.. Pada tahu gak nih malam apa namanya? Nah seratus, namanya malam LAILATUL QODAR. Ayoo mulai sekarang tingkatkan amal ibadah kita. Mari kita saling berlomba dalam kebaikan untuk mendapatkan kemuliaan malam LAILATUL QODAR.
                Nah, sekarang kita mulai membicarakan tentang kata “ROMADHON”. Kata ini berasal dari bahasa arab yang tulisan aslinya adalah  Ø±َÙ…َضَانَ. Kata tersebut mempunyai arti yaitu “AMAT SANGAT PANAS”. Jadi jangan heran deh kalau misalkan Bulan mulia ini datang bertepatan dengan udara atau musim yang amat panas. Kalau tidak terjadi pada musim panas, yahh minimal kita akan mengalami fase panas dalam gitu J. Tujuan berpuasa dalam bulan ini jelas banget udah diterangin oleh Allah dalam Al-qur’an suroh Al-Baqoroh ayat 183-184 yang artinya :

183. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,
184. (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka Barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi Makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan[114], Maka Itulah yang lebih baik baginya. dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

[114] Maksudnya memberi Makan lebih dari seorang miskin untuk satu hari.
                Akhir-akhir ini, semakin sering saya dengar orang-orang televisi (baca : artis, presenter, bintang iklan) mengucapkan kata “Romadhon” dengan kata “Ramadan”. Padahal dua kata itu punya arti yang dangat berbeda kawan.. Kalau ROMADHON adalah bulan mulia yang penuh berkah, tapi kalau RAMADAN yang dalam bahasa arab ditulis مدانر mempunyai arti “SAKIT MATA”. Jadi kalau sahabat senja semua mengucapkan “SELAMAT DATANG BULAN RAMADAN” maka arti seperti di atas itulah yang sebenarnya kita ucapkan.

Oleh karena itu, berhati-hatilah kawan dalam mengucapkan bahasa Arab. Kalau kita bisa dengan baik dan benar belajar bahasa Inggris, mengapa kita tidak bisa belajar dengan baik dan benar bahasa Arab yang notabene bahasa ini adalah bahasa Islam, bahasa Al-qur’an, dan bahasa Surga. Kalau tidak kita persiapkan sejak sekarang? Kapan kita siap untuk masuk Surga? Ayoo, mulai belajar bahasa Arab sejak dini yaa.. J


follow me @qhimahatthoyyib

Tentang Tangis dan Rasa Kantuk


                Kampung Hijau, 20 Romadhon 1434 H--Assalamu’alaikum, apa kabarnya nih sahabat-sahabat semua? Maaf yaa lama banget rasanya ndak update tulisan, jadi kangen banget nih.. Entahlah rasa malas memang dapat mengalahkan segalanya mas dan mbak bro, makanya hati-hati ya dalam menjalani hidup. Yang udah ada pegangan aja terkadang lupa dengan apa yang dipegang, apalagi kalau gak punya pegangan, jadi gimana tuh hidupnya ke depan?
Oke, so lanjut aja nih baca tulisan berikut yang mengulas tentang rasa kantuk yang tiba-tiba datang, sesaat setelah kita menangis. Eh tapi ngomong-ngomong nih ya, pernah gak sih teman-teman itu merasa mengantuk setelah menangis tersedu-sedu atau bersedih terlalu dalam? Kalau saya sih sering banget tuh, apalagi dulu waktu kecil sering banget dimarahi ibu. Jadi sering banget nangis deh terus pergi ke kasur, terus tidur dan bangun dengan mata bengep. Mungkin memang maksudnya baik, Cuma kita aja yang gak ngerti. Yah, namanya juga anak-anak..
Nah, ternyata dan tidak disangka-sangka, hal yang seperti itu udah dijelasin sama Allah di dalam Al-qur’an. Mau tau gak nih? Mau tau aja atau mau tau banget? Sip, simak baik-baik terjemah suroh berikut ya..

154. kemudian setelah kamu berdukacita, Allah menurunkan kepada kamu keamanan (berupa) kantuk yang meliputi segolongan dari pada kamu[241], sedang segolongan lagi[242] telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri, mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliyah[243]. mereka berkata: "Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?". Katakanlah: "Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah". mereka Menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan kepadamu; mereka berkata: "Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini". Katakanlah: "Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh". dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha mengetahui isi hati.

[241] Yaitu: orang-orang Islam yang kuat keyakinannya.
[242] Yaitu: orang-orang Islam yang masih ragu-ragu.
[243] Ialah: sangkaan bahwa kalau Muhammad s.a.w. itu benar-benar Nabi dan Rasul Allah, tentu Dia tidak akan dapat dikalahkan dalam peperangan.

www.broframestone.com

Hayoo ada yang tahu gak itu suroh apa? Ayo coba tebak.. Yup, bener banget, itu suroh ketiga alias suroh Ali Imron ayat 154. Yang punya Al-qur’an, ayo monggo dibaca, sesekali dibuka dong petunjuk hidupnya.. J Gimana, udah nyambung belum dengan apa yang saya katakan di awal tadi? Nah, inti dari yang saya beritakan tadi sebenarnya hanya terdapat pada terjemah di atas baris pertama dan kedua.
Ayat ini turun saat perang Uhud berlangsung. Di mana pada perang itu umat muslim mengalami kekalahan yang luar biasa. Nah, setelah kalah pastinya ada dong orang-orang yang menjadi benci kepada Rosulullah, tapi ada juga yang tetap taat dan beraliansi kuat dengan Rosulullah. Orang-orang yang menjadi benci itu bertanya-tanya “Rosul kok kalah perang?”, padahal sudah diterangkan pada ayat lainnya bahwa Rosulullah itu juga manusia biasa seperti kita-kita ini, pantes dong bisa kalah dalam perang? Apalagi tanpa pertolongan Allah, kalau dirasionalkan oleh otak nih ya pasukan yang kecil emang gak bisa ngalahin pasukan yang besar. Tapi dengan pertolongan Allah semua itu bisa terjadi men, contohnya aja saat perang terbesar pertama berlangsung, yup perang Badar namanya.
Ayo balik lagi.. Golongan yang lain adalah umat muslim yang masih percaya atas kerosulan Muhammad meskipun beliau kalah dalam perang. Mereka percaya bahwa itu adalah bagian dari ujian Allah atas keimanan yang mereka miliki. Dan memang benar, setelah itu Allah memberikan rasa aman alias rasa kantuk untuk menghilangkan kesedihan bagi mereka yang masih memegang teguh iman mereka.

Jadi kawan-kawan, kalau kita adalah umat yang taat beragama, boleh deh kita bersedih atas cobaan atau musibah yang menimpa kita. Tapi jangan sampai kesedihan itu menggerus keimanan kita kepada Allah dan Rosulnya. Karena pada dasarnya memang Allah sedang menguji keimanan kita, apakah kita akan tetap taat dan terus bersyukur atau malah berpaling dan menjauh dari-Nya. Tenang sajaaa, buat kamu-kamu yang terus taat dan tetap bersyukur, maka Allah akan menunjukkan solusi dan memberikan rasa aman kepadamu. SELAMAT MENCOBA!! J


follow me @qhimahatthoyyib

Sabtu, Juni 08, 2013

No Others


                Manarul Ilmi, 29 Rojab 1434 H—Assalamu’alaikum sahabat senja, tahukah anda mengapa saya sudah sangat lama tidak muncul untuk menuliskan hal baru di blog ini? hal itu dikarenakan beberapa kali saya mencoba menulis artikel ataupun cerita dalam bahasa asing (inggris atau jepang) namun tak jua berhasil. Mungkin karena sudah putus asa dan keadaan yang tak nyaman karena saya rasa cerita saya tidak indah bila tertulis dalam bahasa asnig. Menurut sahabat semua bagaimana?
Back to the title, menurut sahabat saya akan bercerita tentang apa? Malas menebak-nebak? Berikut kisah selengkapnya..
Berkali-kali hal ini terjadi, entah mengapa rasa bosan itu tak jua berani mendatangiku. Siang ini ada beberapa bayi di sekitarku. Sebuah keluarga dengan jumlah 4 anak dan semuanya adalah laki-laki. Anak pertama, berbaju biru berkerah berumur 2 tahun, anak kedua berbaju putih bernama Hisyam sekitar 4 tahun, anak ketiga berbaju biru bermotif warna kuning sekitar 3 tahun dan terakhir anak yang ada di pangkuan bundanya, berbaju merah sekitar 1 tahun. Entahlah, aku hanya menebak usia mereka dan namanya pun aku tahu karena mereka dan ibunya saling memanggil dengan suara yang cukup terdengar hingga telingaku. Sungguh, terlihat sangat bahagia.
melakacity.olx.com.my

Sahabat, sesungguhnya aku merasa sangat bahagia dan seperti terlahir kembali saat melihat anak-anak. Entahlah rasa itu ada begitu saja. Menyenangkan, menyejukkan, dan membuatku ingin sekali memiliki mereka. Sungguh sampai saat ini cita-citaku yang sebenarnya adalah menjadi guru namun terkadang aku ragu karena bidang ilmuku adalah menjadi ilmuwan yang kemungkinan besarnya berada di laboratorium, kadang juga ingin jadi seorang perawat, menjadi penyiar radio dan televisi, menjadi atlet Bulutangkis dan bermacam-macam lainnya. Tapi kawan, akhirnya aku mengerti sekarang. Sesungguhnya GURU bukanlah sebuah profesi namun sebuah kewajiban. Bukankah Allah telah memperingatkan kita untuk berdakwah? Seorang guru pun sesungguhnya sedang menunaikan kewajiban itu karena beliau-beliau menyampaikan haruslah berbobot dan bermanfaat untuk ummat.
Tentang anak-anak, mulai hari ini aku niatkan semua hal yang kulakukan untuk anak-anakku kelak. Untuk memberi pelajaran pada mereka, untuk menjadi teladan bagi mereka, untuk menumbuhkan insting dan semua hal yang dapat kulakukan untuk mereka. Entah nanti aku benar-benar menjadi seorang guru atau tidak yang terpenting aku adalah guru untuk anak-anakku dan anak-anak di sekitarku. Mulai hari ini pun saat bertemu dan berbincang dengan ibu-ibu, aku belajar dari beliau banyak hal, tentang anak, tentang hidup, tentang cerita dan pengalaman masa lalu.

Begitulah sahabat, maka tulisan ini kuberi judul No others yang berarti semua hal yang kulakukan karena Allah tak lain adalah untuk anak-anakku kelak, menjadi guru dan teladan bagi mereka. Bukannya aku ingin segera menjadi ibu, tapi kurasa itulah hal yang bisa kulakukan saat ini. Hal yang mengingatkanku dan memotivasiku agar terus belajar, selalu up date, menjadi seseorang yang cerdas, menjadi pemimpin yang bijaksana dan menjadi sosok yang patut untuk diteladani. KARENA ALLAH BEGITU MAHA BIJAKSANA DAN ROSULNYA ADALAH MANUSIA YANG SANGAT SEMPURNA, MAKA HENDAKNYA KITA MENCONTOH SIFAT DAN SIKAPNYA ^_^ Semangat untuk terus dan istiqomah belajar..

follow me @qhimahatthoyyib

Jumat, Juni 07, 2013

Sakit Itu Sepertinya Terobati

Ghurfatul Jannah, 28 Rojab 1434 H—Assalamu’alaikum, sahabat semua apa kabar? Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT. Setelah sekian lama vakum dari blog, akhirnya saya kembali lagi. Sekedar basa-basi, Alhamdulillah rasanya beban yang ada di kepala saya tiba-tiba hilang begitu saja setelah kejadian malam ini. Bisa jadi kemungkinan besar memang hal inilah yang bisa mengobati paku yang tertancap di kepalaku sejak semalam tadi.
Siang tadi sekitar pukul 14.30 WIB tiba-tiba hape-ku berdering tanda sms masuk. Saat itu aku baru saja menyelesaikan kebutuhanku kepada Allah setelah berjam-jam tertidur pulas akibat paku yang tertancap di kepala sejak semalam tadi. Entah mengapa tiba-tiba kemarin siang setelah sholat dhuhur, badanku tiba-tiba berteriak memberontak ditambah pusing hebat yang tiba-tiba melanda. Tak kuat pulang, akhirnya aku meminta seorang sahabat untuk mengantarkanku. Sepulang dari masjid, aku terlelap dalam tidur hingga malam menjelang. Sebentar-sebentar aku bangun hanya untuk sholat ashar dan maghrib lalu terlelap kembali hingga pukul 03.00 WIB menjelang. Di sela-sela tidur malamku yang tidak menyenangkan, ternyata banyak hal menyenangkan yang kurasakan seperti di belikan makan dan teh hangat serta dipijati. Usai sholat shubuh dan ritual pagi lainnya, aku kembali tertidur pulas masih dengan beban di kepala.
Kembali lagi ke masalah hape yang berdering. Kuletakkan segera novel yang sedang kubaca dan beralih membaca sms yang ternyata ditulis oleh direktur Badan Pelayanan Umat (BPU) 1213. Penasaran, segera saja kubuka dan ternyata MENAKJUBKAN! Baru saja tadi pagi aku berkata dalam hati, “Kangen juga sama bu Sundari dan bu Suadah (utamanya pada dik Izzah dan dik Galih), tapi kapan ya bisa kesana?” dan sms itu pun menjawab pertanyaan batinku. Yup, malam ini juga akhirnya aku berangkat  ke rumah bu Sundari bersama dengan Wakil Direktur BPU 1314 dengan tujuan utama yaitu pendataan dan tujuan sampingan (Hi-mit-su, hanya aku dan Allah yang tahu :D).
Rencana awal silaturrahim itu sebenarnya pada hari Senin lalu, namun ternyata hal itu tidak tercapai. Menurut cerita bu Sundari malam ini, ternyata beliau telah menyiapkan banyak tempe goreng kesukaanku karena aku memberitahu beliau untuk datang ke sana. Tapi setelah lama ditunggu, batang hidungku tak muncul juga di rumah beliau. Sedikit kecewa mungkin karena aku tidak jadi datang ke sana hari itu (maaf ya bu). Tapi sahabat, sungguh AMAZING! Aku merasa bukan apa-apa diantara ibu-ibu itu tapi dianggap sangat istimewa, disambut mewah seolah seorang tamu yang datang dari pulau jauh dan lama tak pernah bertemu. Kejadian itu mengingatkanku pada moment pada beberapa pekan yang lalu.
Entah tanggal berapa, yang jelas aku ingat hari itu adalah hari sabtu. Pukul 08.00 WIB aku berangkat ke rumah bu Sundari karena sudah berjanji kepada beliau akan berkunjung ke sana. Rencananya tujuan utama hari itu adalah memberikan hak bu Sundari dan bu Suadah yang sudah membantu BPU dalam prodak “Brownies KARIBIA”. Setelah sampai sana, ternyata bu Suadah tak kunjung datang dikarenakan mengantarkan sanak saudaranya ke pelabuhan. Jadilah saya mengobrol ria dengan dek Zidan, dek Suci, dek Izzah dan bu Sundari sambil menunggu bu Suadah datang. Untunglah ada notebook di tas, akhirnya ku putarkan saja film ‘Barbie’ agar suasana tak hening terlalu lama. Satu jam kemudian akhirnya bu Sundari menghidangkan banyak jajanan di depanku, tempe goreng, pisang goreng, teh hangat. Hingga dua jam berlalu, akhirnya bu Sundari menawarkan sarapan padaku dan meminta dek Suci untuk tetap membelikannya padahal aku sudah menolaknya (mengingat aku sudah membeli sarapan dan masih ada di asrama). Ditambah es teh, lengkap sudah hidangan yang telah disiapkan oleh bu Sundari padaku. Bukannya bahagia tapi jadi malu rasanya padahal aku tak merasa berbuat apa-apa pada beliau.
takingtimeformommy.com

Back to the story tonight. Pukul 20.30 akhirnya aku sampai di rumah bu Sundari. Malam ini dek Izzah sudah tertidur pulas dan ternyata bu Sundari juga sedang di sampingnya. Sungkan sebenarnya karena mengganggu istirahat beliau. Setelah duduk dan sedikit basa-basi akhirnya kami mengutarakan tujuan utama datang ke sana. Beliau merasa tidak banyak membantu kami, maka beliau meminta dek Suci untuk memanggil bu Fatimah yang tau seluk beluk urusan ini. Saat waktu menunjukkan pukul 21.00 WIB kami meminta izin untuk pulang namun bu Fatimah menawari kami untuk mampir ke rumah beliau. Sungkan menolak, kami pun akhirnya tiba di rumah beliau. Berpadu antara warna hijau dan putih, rumah ini terlihat begitu lembut dan sederhana. Beranggotakan 4 orang, bu Fatimah, suami, dek Saida (2 SD) dan dek Haris (3 tahun) rumah ini terlihat sangat segar ditambah kelincahan dan keaktifan dek Haris yang selalu ceria dan jarang sekali rewel.

Usai pamitan kepada bu Fatimah, kami bertemu dengan bu Suadah di tengah jalan. Beliau  menanyakan kabar kami dan meminta kami untuk mampir ke rumah beliau. Sayang sekali, waktu menunjukkan pukul 21.30 dan kami menolak tawaran beliau. Sungguh sangat disayangkan, padahal kami juga ingin pergi ke sana, terutama aku karena aku sangat rindu. Sayang sekali malam ini terlewat begitu saja, padahal sangat indah dan begitu sempurna. Entahlah, rasanya sakit ini tiba-tiba terobati usai kembali dari sana dan pulang menuju asrama tercinta. Kurasa Tuhan selalu punya cara untuk mengobati rasa sakit setiap hambanya. KARENA ALLAH BEGITU MAHA PENYAYANG DAN DIA SELALU PUNYA CARA UNTUK MENYAYANGI SETIAP HAMBANYA  ^_^

follow me @qhimahatthoyyib

Senin, April 15, 2013

Tentang KITA, Saat Duduk di Bangku Sekolah



                Assalamu’alaikum sahabat senja, apa kabar? Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT. Kali ini entah mengapa ingin rasanya aku mengenang masa-masa itu, hari-hari saat masih berada di sekolah yang sama dengan seseorang yang—baru terasa—istimewa untukku.
                Hari ini, Sabtu 02 Jumadil Tsani 1434 H aku bertugas mengantar jemput adik kecilku yang masih duduk di bangku sekolah dasar, kelas 1 SD tepatnya. Saat mengantarnya tak ada hal seru yang bisa kuceritakan namun waktu menjemputnya, hmmm kukira aku akan ceritakan hal ini pada teman-teman semua.
Plakat SD Al-Amin

                Kira-kira pukul 09.10 aku tiba di SD Al-Amin, tempat dimana adik kecilku menempuh pendidikan dasarnya. Kurasa belum waktunya ia pulang, jadi kutunggu saja sambil duduk-duduk di bangku tunggu luar pagar bersama seorang ibu yang juga sedang menunggu anaknya. Beberapa menit berlalu, ibu itu pergi meninggalkan bangku, walhasil aku sendirian lagi. Beberapa menit kemudian seorang penjual jajanan menggantikan tempat duduk ibu itu, aku sih biasa aja tapi karena penjual jajanan itu merokok dan mengeluarkan asap rokok yang mengganggu pernapasanku maka jadilah aku yang harus meninggalkan bangku itu, untung di halaman sekolah masih ada bangku juga.
                Saat aku duduk di dalam, kulihat penjual jajan itu juga meninggalkan tempatnya, mungkin merasa tersinggung karena aku meninggalkannya tiba-tiba tadi, lagiaaannn suruh siapa merokok di sebelahku, meski tidak jelas sebenarnya bahwa dia merokok atau tidak tapi karena sudah mencium bau asap rokok saking sensitifnya hidung ini maka kutinggalkan saja tempat itu daripada tersiksa sendiri, ya gak? Sejak dulu aku tidak suka dengan rokok, meskipun itu om-ku sendiri yang merokok, aku tetap menjauhinya karena asapnya saja sudah tidak baik untuk pernapasan apalagi rokoknya, benar kan? J
Akhirnya aku duduk di bangku dekat lokasi permainan di sudut lapangan kecil sekolah. Di sinilah cerita itu dimulai, sejenak saja duduk di situ tiba-tiba terlintas masa-masa dimana dulu aku dan seseorang itu bermain bersama, di taman yang sama, di sekolah yang sama. Melihat anak-anak kecil berseragam pramuka itu bermain, ingin rasanya aku kembali sekolah bersamanya di sini, di Negara Indonesia ini. Sungguh kusayangkan, kerinduan saat-saat bersama itu baru terasa saat kita berpisah memang.
Anak-anak Berseragam Pramuka (Sekitar Kelas 2 SD)--View dari bangku dalam--

Lima tahun lalu, saatnya kebersamaan itu berakhir. Aku harus pergi ke Jakarta menempuh pendidikan Senior High School-ku dan ia.. ia juga harus menempuh pendidikannya di Mojokerto. Meski jarak cukup jauh namun kita masih kerap bertemu—hanya setahun sekali memang, itupun saat hari lebaran tiba. Jadi bisa dihitug jari, pertemuanku dengannya terjadi hanya tiga kali selama tiga tahun. Namun kini? Entah kapan aku bisa bertemu dengannya lagi, menatap wajahnya yang selalu ceria, wajah yang selalu bisa membuatku ceria. Meski sudah banyak sosial media yang bisa kugunakan untuk berbicara dengannya, namun itu tak cukup teman.
Lihat ke luar pagar, ada bangku yang tadi kududuki di sana.

September 2012 lalu, ia meninggalkan Negara tercinta ini untuk mengejar impiannya, menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Sahabat senja, akhirnya kini aku percaya bahwa dunia itu berputar. Dulu aku yang harus pergi jauh, tapi sekarang ia yang lebih jauh meninggalkanku. Betapa rasa rindu ini tiba-tiba muncul hanya dengan melihat anak-anak kecil berseragam itu bermain. Meski sejak dulu kami bertengkar saat bertemu dan aku selalu berharap berada di sekolah yang berbeda dengannya namun kini, saat harapan itu sudah menjadi nyata—kenyataan yang bisa saja kualami selama bertahun-tahun—aku sedikit menyesalinya. Sungguh!! hanya demi ilmu dan keridhoan Allah, akhirnya aku merelakannya berada jauh di negeri orang.
Untukmu, seseorang yang istimewa, yang telah menemani hari-hari kecilku dulu. Ingatkah kau masa-masa itu? masa saat kita masih berada di bangku sekolah yang sama, bermain bersama, seringkali bertengkar bersama, memecahkan masalah bersama, membuat masalah bersama, berangkat dan pulang sekolah bersama, dan kebersamaan lain yang tak lagi bisa kusebutkan di sini. Aku merindukanmu. Hati-hati di negeri orang. Jaga baik-baik dirimu karena aku hanya bisa mendoakanmu dari tempat dudukku, dari tempat berdiriku.
Jadi sahabatku semua KARENA YANG ISTIMEWA TAK AKAN KAU SADARI BILA IA ADA. MAKA JAGALAH SEMUA YANG KAU PUNYA, ISTIMEWA ATAU TIDAKNYA IA KAU SENDIRI YANG AKAN MERASAKANNYA ^_^


follow me @qhimahatthoyyib

Senin, April 08, 2013

LIVE REPORT 180 Derajat Berlawanan



Keputih, 20.58—Malam ini 27 Jumadil Awwal 1434 Hijriyah bertepatan dengan Senin 8 Januari 2013. Entah mengapa rasanya bahagia, perasaan itu berubah 180 derajat dari satu jam yang lalu. Kau tahu, hari ini adalah hari pertama aku menghadapi Ujian Tengah Semester di Semester IV ini, bukan hal yang spesial memang tapi juga bukan hal yang menakutkan sebenarnya namun entah mengapa saat hari ini mahasiswa menjadi sok sibuk luar biasa, sampai-sampai memandang remeh amanah yang lain. Memang sih kuliah itu nomer satu tapi seharusnya sebagai seorang mahasiswa kita belajar setiap hari kan? Bukan dengan SKS (Sistem Kebut Semalam) hanya pada saat akan ujian saja.
Hal seperti itu sebenarnya juga pernah terjadi padaku, entah sudah berapa kali aku melanggar komitmenku yang satu itu. Jadi tulisan ini bukan bermaksud menyinggung siapa-siapa tapi lebih kepada mengingatkan diriku sendiri. Sahabat, liputan kali ini mengenai amanah yang sedang kujalankan malam ini, meskipun telah berkali-kali aku cerita mengenai amanah ini kuharap sahabat semua tidak bosan mendengar ceritaku yang satu ini. #Iklan# Liputan sebelumnya berjudul berikut 38. LIVEREPORT Tentang BAYI, 39. LIVE REPORT Saat Aku Mengajar dan Belajar Dari Ibu, 40.LIVE REPORT Saat Aku Menjaga Adek.
Pukul 18.50 adzan isya telah berkumandang di masjid dekat asramaku berdiri, segera saja aku berwudhu karena pukul 18.15 aku berencana berangkat ke Taman Baca Anggrek Bulan Keputih Tegal Timur. Ternyata rencana tinggallah rencana, meskipun kusegerakan berwudhu dan sholat berjamaah dengan teman-temanku, aku tetap tak bisa berangkat seperti yang kurencanakan. Entah mengapa saat waktu menunjukkan pukul 19.00 tiba-tiba banyak beban yang kurasakan, di kepala, di tangan, di kaki, di seluruh tubuh. Sampai jamaah sholat isya di masjid pun selesai, aku masih tetap termenung.
Walhasil kuminta saja seorang kakak senior menjemputku. Sedikit kurang ajar memang kalau menurutku.. (maaf ya mbak, anda tidak tahu dan tidak kuberitahu alasan mengapa aku tak mau membawa motor sendiri) J. Sungguh, kepalaku pusing luar biasa sebenarnya, begitu pula dengan tangan kiriku, ketika kucoba untuk menggerakkannya rasanya hampir tak mampu, kakikuuu oh tiba-tiba ada rasa malas di sana. Ingin rasanya memutuskan untuk tak ikut saja, namun aku yang bertanggung jawab mengenai konsumsi peserta dan pembicara jadi yaa BISMILLAH aku niatkan berada di sana sambil belajar. Sembari menunggu ‘jemputan’, ku baca materi ujian esok hari pukul 07.00 pagi, mata kuliah Metode Pemisahan dan Pemurnian (MPP) bab Resin Penukar Ion dan Elektrodeposisi-Elektrokoagulasi.
19.25, ‘jemputan’ itu tak segera dating juga, sampai teman-teman sekamar menginterogasi “Lho kak ota gak jadi berangkat tho? Gitu tadi buru-buru sholat jamaah?”, kupikir memang si embak tidak bisa menjemput atau berangkat ke TKP, jadi kuluruskan saja kaki, badan dan kepalaku meskipun aku sudah berpakaian rapi dan siap berangkat. Ternyata 5 menit kemudian sms itu datang “iya dek, mbak otw pake jilbab”, “oalah,, okee” jawabku, akhirnyaaaa ada yang jemput, Alhamdulillah bisa meringankan beban tanganku, semoga saja si embak tidak keberatan dengan permintaan tolong itu.
Perasaan tak ingin berangkat sesungguhnya bukan hanya karena badanku yang tidak fit, atau karena aku ujian esok jam 07.00 pagi tapi lebih karena tempat amanah kali ini di Keputih teman! Biasanya kalau Kajian Rutin (KANTIN) yang kami adakan bertempat di Keputih maka akan terasa membosankan karena sepi, ibu-ibu yang datang hanya sekitar 3 atau 4, jadi saya pun juga merasa tidak semangat. Namun hal ini tidak boleh terjadi berlarut-larut, rasa tidak semangat itu tidak boleh dipelihara oleh seorang pengemban dakwah seperti saya dan teman-teman sekalian. Kita harus tetap semangat betapapun itu kenyataannya.
19.50 akhirnyaaa saya tiba di TKP, setelah 10 menit menunggu ‘jemputan’ dan 5 menit membeli kue untuk pembicara dan sisanya OTW. Menakjubkan! Saya tersentak! Pemandangan apa ini? Ibu-ibu berjumlah sekitar 10 dan ternyata ada 13 orang setelah diabsen, juga ramai adek-adek berjumlah sekitar 15-an. Subhanallaaaahhh, Alhamdulillahhhh, tak bosan-bosan kupanjatkan syukur kepada Allah. Tubuh yang tidak fit seketika kembali segar, materi ujian yang diam-diam sedang kubaca saat Kajian pun terasa lebih mudah meresap dan tercerna dengan baik, 180 derajat perasaan itu berubah. Entah mengapa, aku tak tahu sebabnya, yang aku tahu aku hanya bisa bersyukur kepada Allah atas nikmatnya malam hari ini. Allah-lah yang Maha Besar Maha Bijaksana Maha Pemurah, Penghibur paling canggih di seluruh semesta.
Namun masih ada janggal di benakku setelah kajian ini berakhir pukul 20.48. Jika di Keputih sudah bisa seperti ini, bagaiman bisa di Kejawan mengalami kemerosotan? Inilah Pe-er selanjutnya. Entah pada siapa amanah ini diembankan. SEMANGAT UTS SEMESTER IV, SEMOGA SETIAP AMANAH TIDAK ADA YANG TERDHOLIMI ^_^


follow me @qhimahatthoyyib