Kamis, Desember 28, 2017

Yang Allah Cinta, Tidak Cinta dan Benci

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh, sahabat, beberapa waktu lalu setelah saya menuliskan Allah Berpuisi melalui Al Qur’an, ada sepercik rasa penasaran terkait Kecintaan Allah lainnya. Salah satunya yaitu terkait orang-orang yang dicintai oleh Allah dan tidak dicintai oleh-Nya. Penasaran itu akhirnya terungkap dan terselesaikan dengan Al Qur’an. Cinta, dengan kata kerja ‘mencintai’ dalam bahasa arab disebut يحبّ (untuk subjek ‘dia’) sedangkan kata ‘benci’ dalam bahasa arab disebut كره. Hasil pencarian dua kata tersebut di dalam Al Qur’an menunjukkan bahwa ada tiga kelompok manusia yaitu kelompok orang yang dicintai oleh Allah, orang yang tidak dicintai oleh Allah dan orang yang dibenci oleh Allah.
Pertama, hasil rangkuman dari 16 tempat di dalam Al Qur’an menyebutkan bahwa terdapat tujuh macam orang yang dicintai oleh Allah. Tempat-tempat tersebut adalah QS As-Shaff: 4, Al-Mumtahanah: 8, Al-Hujurot: 9, At-Taubah: 108, 7, 4, Al-Maidah: 93, 42, 13, Ali Imron: 159, 148, 146, 134, 76, dan Al-Baqoroh: 222, 195. Orang-orang tersebut adalah محسنين، متطهّرين، متّقين، متوكّلين، مقسطين، توّابين، صابرين yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi orang-orang yang adil, orang-orang yang bertawakkal (berserah diri) kepada Allah, orang-orang yang bertaqwa (takut kepada Allah), orang-orang yang menyucikan diri, orang-orang yang berbuat baik, orang-orang yang sabar, dan orang-orang yang bertaubat (kembali ke jalan Allah).
Kedua, hasil rangkuman dari 23 tempat di dalam Al Qur’an menyebutkan bahwa terdapat sembilan macam orang yang tidak dicintai oleh Allah. Tempat-tempat tersebut adalah QS Al-Hadiid: 23, As-Syuro: 40, Luqman: 18, Ar-Rum:15, Al-Qosos: 77, 76, Al-Hajj: 38, An-Nahl: 23, Al-Anfal: 58, Al-A’rof: 55, 31, Al-An’am: 141, Al-Maidah: 87, 64, An-Nisaa’: 148, 107, 36, Ali Imron: 140, 57, 32, dan Al-Baqoroh: 276, 205, 190. Orang-orang tersebut adalah معتدين، مفسدين، مسرفين، مستكبرين، فرحين، كلّ كفّار اثيم ظالمين، خائنين، مختالا فخورا yang artinya orang-orang yang tetap dalam kekafiran dan bergelimang dosa, orang-orang yang membanggakan diri, orang-orang yang sombong, orang-orang yang berlebihan, orang-orang yang berbuat kerusakan, orang-orang yang melampaui batas, orang-orang yang sombong dan membanggakan diri, orang-orang yang berkhianat, dan orang-orang yang dzolim (suka menganiaya).
Ketiga, ada dua macam orang yang dibenci oleh Allah berdasarkan hasil rangkuman lima tempat di dalam Al Qur’an yaitu كافرين (orang-orang kafir, artinya bukan muslim) pada surat At-Taubah ayat 32, Ghofir ayat 14 dan As-Shaaf ayat 8, dan مشركون (orang-orang musyrik, artinya menyekutukan Allah dengan sesembahan lain) pada surat At-Taubah ayat 33 dan As-Shaaf ayat 9. Selain itu, terdapat pernyataan kebencian tidak langsung dari Allah seperti pada surat Al-Hujurot ayat 7 terhadap فسوق و عصيان kedurhakaan dan kefasikan.
Berdasarkan hasil rangkuman tersebut dapat disimpulkan bahwa syarat menjadi seorang muslim yang dicintai oleh Allah lebih mudah dibandingakan dengan menjadi manusia yang tidak dicintai-Nya karena Allah memberi kita banyak jalan dan kesempatan menjadi hamba kecintaan-Nya. Pemilihan salah satu dari tujuh macam sikap dan perbuatan tersebut untuk menjadikannya sebagai tingkah laku dan kebiasaan kita, maka kita sudah mendapatkan kesempatan untuk menjadi salah satu hamba yang dicintai oleh Allah. Namun, kecintaan Allah kepada kita akan terhalang oleh sembilan macam sikap yang tidak dicintai oleh-Nya. Sikap tersebut sangat erat kaitannya dengan hubungan antar manusia atau yang juga disebut hablumminannaas sekaligus bab muammalah.
Demikian pula jika kita ingin menghindari kebencian Allah kepada kita. Hasil rangkuman tersebut menunjukkan bahwa caranya sangatlah mudah karena hanya dua sikap saja yang dibenci oleh Allah. Penghindaran terhadap kedua sikap itu telah menjauhkan kita dari rasa kebencian Allah kepada kita. Sehingga menjadi pribadi yang dicintai oleh Allah bukan tidak mungkin bagi semua manusia. Perlakuan yang harus kita jaga sebagai sikap keseharian yaitu menjaga hubungan baik dengan Tuhan dan menjaga hubungan baik dengan manusia. Satu hal lain yang utama dan penting yaitu menjadi seorang muslim, yaitu menghamba kepada Allah dengan sepenuh hati dan mengakui bahwa Rosul Muhammad adalah utusan Allah.
Wallahu a’lam bisshowwab. Semoga dengan adanya tulisan terakhir di penghujung tahun 2017 ini dapat membuat kita tetap bersemangat dan berlomba-lomba menjadi yang terbaik serta Menjadi Bintang di hadapan Allah. Amiin.


follow me @qhimahatthoyyib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar