Assalamu’alaikum,
sahabat-sahabat senja sekalian apa kabar? Boleh donk saya nanya-nanya kabar
kalian semua? Kita kan bersaudara, ya gak? Apalagi kalau sama-sama muslim nih..
Broo and siisss pada tahu gak sih, kita ini kan saudara yaa—seperti yang
disebutkan dalam al-Qur’an oleh Allah—jadi setidaknya nih kita harus saling
mengetahui satu sama lain.. mau tahu gak nih, ayat apa yang menunjukkan kalau
kita saudara? Atau udah pada tahu ya? Ini nih terjemahnya..
Suroh Ali
Imron ayat 103. “dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan
janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika
kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu,
lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu
telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat
petunjuk.”
Ayat itu
sebenarnya turun karena para muslim terdahulu di jaman Rosulullah. Ceritanya nih
ada kaum Anshor (di Madinah saat Rosul Hijrah) dan kaum muhajirin (dari Makkah,
muslim-muslim yang hijrah ke Madinah). Maka Rosul mempersaudarakan dua kaum
tersebut sehingga terdapat rasa nyaman antara keduanya. Nah jadi nih, kita umat
muslim yang notabene adalah keturunan dari beliau-beliau tersebut juga merupakan
saudara bukan? Meskipun jika ditelisik dari garis keturunan darah kita nyambungnya
juauhhh banget.
Apalagi nih berita
yang lagi seru beberapa bulan atau bahkan tahun (kalo belum tahu) ini,
saudara-saudara kita di Suriah, di Mesir, di Rohingnya, dimanapun tempatnya itu
pokoknya sedang diserang, dibantai, dibunuh hidup-hidup, bahkan dibakar oleh
oknum-oknum atau bahkan organisasi besar (sebenarnya) yang mana banyak media
menyembunyikan identitas mereka karena memang berita ini (lebih banyak) disembunyikan
kenyataannya. Wajar aja sih memang, karena kebanyakan media-media sekarang
adalah milik sebagian oknum-oknum itu (kata orang-orang “besar”).
![]() |
www.republika.co.id |
Buat temen-temen
yang kurang percaya atas tulisan di atas, bisa deh di cek ke para ustadz, para
kyai, atau para pembesar-pembesar muslim lainnya. Nah, dari pada ribet begitu
mending sekarang kita doain aja deh sahabat-sahabat muslim kita di Negara-negara
tersebut. Tapi ngomong-ngomong ada gak nih yang sebenarnya bertanya-tanya, “Kenapa
sih kita repot bantuin mereka, padahal Negara sendiri aja belum tentu ke urus?”
maka jawabannya adalah, SEKALI LAGI, mereka adalah saudara-saudara kita, selain
itu ada nih ayat Allah yang menunjukkan kenapa sih ada peperangan di muka bumi?
Tujuannya apa sebenarnya?
Coba buka deh
al-Qur’an-nya, suroh Ali Imron ayat 166-167 yang terjemahnya sebagai berikut : “dan
apa yang menimpa kamu pada hari bertemunya dua pasukan, Maka (kekalahan) itu
adalah dengan izin (takdir) Allah, dan agar Allah mengetahui siapa orang-orang
yang beriman. dan supaya Allah mengetahui siapa orang-orang yang munafik.
kepada mereka dikatakan: "Marilah berperang di jalan Allah atau
pertahankanlah (dirimu)". mereka berkata: "Sekiranya Kami mengetahui
akan terjadi peperangan, tentulah Kami mengikuti kamu"[247]. mereka pada
hari itu lebih dekat kepada kekafiran dari pada keimanan. mereka mengatakan
dengan mulutnya apa yang tidak terkandung dalam hatinya. dan Allah lebih
mengetahui dalam hatinya. dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka
sembunyikan.
[247] Ucapan
ini ditujukan kepada Nabi dan sahabat-sahabat beliau sebagai ejekan, karena
mereka memandang Nabi tidak tahu taktik berperang, sebab beliau melakukan
peperangan ketika jumlah kaum muslimin sedikit. Ucapan ini dapat digunakan
untuk mengelakkan cercaan yang ditujukan kepada diri orang-orang munafik
sendiri.”
Jadi gitu
ceritanya, udah pada paham belum nih? Kalau belum gini deh untuk mudahnya,
sebenarnya ayat tersebut turun saat perang Uhud (lagi-lagi) terjadi. Dua pasukan
yang dimaksud adalah pasukan muslim dan pasukan kafir atau kaum musyrik. Mengapa
dua pasukan tersebut dipertemukan? Mengapa ada peperangan? Karena dengan hal
itulah Allah mengetahui manakah orang-orang yang benar-benar taat dan tunduk
kepada-Nya, manakah orang-orang yang benar-benar tulus memperjuangkan agama
Islam, dan manakah orang-orang munafik yang mulut dan hatinya berbeda 180
derajat.
Maka teman-teman,
perjuangan perang Uhud oleh para sahabat Rosul belumlah selesai. Perang itu
selalu berubah bentuk dan rupanya dari jaman ke jaman sesuai dengan situasi
yang ada masa itu. Hingga sekarang, perang itu sebenarnya masih ada, karena
musuh Islam selalu ada dari jaman ke jaman. Jadi kalau kita mengaku seorang
muslim dan tidak munafik, ayo! Bantu selamatkan saudara-saudara kita!! Caranya?
Banyak cara kawan, aku juga sedang mencobanya, tenang saja.. SEMANGAT JUANG DI
JALAN ALLAH TIADA HENTI ^_^
follow me @qhimahatthoyyib