Senin, Juli 29, 2013

Tentang Tangis dan Rasa Kantuk


                Kampung Hijau, 20 Romadhon 1434 H--Assalamu’alaikum, apa kabarnya nih sahabat-sahabat semua? Maaf yaa lama banget rasanya ndak update tulisan, jadi kangen banget nih.. Entahlah rasa malas memang dapat mengalahkan segalanya mas dan mbak bro, makanya hati-hati ya dalam menjalani hidup. Yang udah ada pegangan aja terkadang lupa dengan apa yang dipegang, apalagi kalau gak punya pegangan, jadi gimana tuh hidupnya ke depan?
Oke, so lanjut aja nih baca tulisan berikut yang mengulas tentang rasa kantuk yang tiba-tiba datang, sesaat setelah kita menangis. Eh tapi ngomong-ngomong nih ya, pernah gak sih teman-teman itu merasa mengantuk setelah menangis tersedu-sedu atau bersedih terlalu dalam? Kalau saya sih sering banget tuh, apalagi dulu waktu kecil sering banget dimarahi ibu. Jadi sering banget nangis deh terus pergi ke kasur, terus tidur dan bangun dengan mata bengep. Mungkin memang maksudnya baik, Cuma kita aja yang gak ngerti. Yah, namanya juga anak-anak..
Nah, ternyata dan tidak disangka-sangka, hal yang seperti itu udah dijelasin sama Allah di dalam Al-qur’an. Mau tau gak nih? Mau tau aja atau mau tau banget? Sip, simak baik-baik terjemah suroh berikut ya..

154. kemudian setelah kamu berdukacita, Allah menurunkan kepada kamu keamanan (berupa) kantuk yang meliputi segolongan dari pada kamu[241], sedang segolongan lagi[242] telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri, mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliyah[243]. mereka berkata: "Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?". Katakanlah: "Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah". mereka Menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan kepadamu; mereka berkata: "Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini". Katakanlah: "Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh". dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha mengetahui isi hati.

[241] Yaitu: orang-orang Islam yang kuat keyakinannya.
[242] Yaitu: orang-orang Islam yang masih ragu-ragu.
[243] Ialah: sangkaan bahwa kalau Muhammad s.a.w. itu benar-benar Nabi dan Rasul Allah, tentu Dia tidak akan dapat dikalahkan dalam peperangan.

www.broframestone.com

Hayoo ada yang tahu gak itu suroh apa? Ayo coba tebak.. Yup, bener banget, itu suroh ketiga alias suroh Ali Imron ayat 154. Yang punya Al-qur’an, ayo monggo dibaca, sesekali dibuka dong petunjuk hidupnya.. J Gimana, udah nyambung belum dengan apa yang saya katakan di awal tadi? Nah, inti dari yang saya beritakan tadi sebenarnya hanya terdapat pada terjemah di atas baris pertama dan kedua.
Ayat ini turun saat perang Uhud berlangsung. Di mana pada perang itu umat muslim mengalami kekalahan yang luar biasa. Nah, setelah kalah pastinya ada dong orang-orang yang menjadi benci kepada Rosulullah, tapi ada juga yang tetap taat dan beraliansi kuat dengan Rosulullah. Orang-orang yang menjadi benci itu bertanya-tanya “Rosul kok kalah perang?”, padahal sudah diterangkan pada ayat lainnya bahwa Rosulullah itu juga manusia biasa seperti kita-kita ini, pantes dong bisa kalah dalam perang? Apalagi tanpa pertolongan Allah, kalau dirasionalkan oleh otak nih ya pasukan yang kecil emang gak bisa ngalahin pasukan yang besar. Tapi dengan pertolongan Allah semua itu bisa terjadi men, contohnya aja saat perang terbesar pertama berlangsung, yup perang Badar namanya.
Ayo balik lagi.. Golongan yang lain adalah umat muslim yang masih percaya atas kerosulan Muhammad meskipun beliau kalah dalam perang. Mereka percaya bahwa itu adalah bagian dari ujian Allah atas keimanan yang mereka miliki. Dan memang benar, setelah itu Allah memberikan rasa aman alias rasa kantuk untuk menghilangkan kesedihan bagi mereka yang masih memegang teguh iman mereka.

Jadi kawan-kawan, kalau kita adalah umat yang taat beragama, boleh deh kita bersedih atas cobaan atau musibah yang menimpa kita. Tapi jangan sampai kesedihan itu menggerus keimanan kita kepada Allah dan Rosulnya. Karena pada dasarnya memang Allah sedang menguji keimanan kita, apakah kita akan tetap taat dan terus bersyukur atau malah berpaling dan menjauh dari-Nya. Tenang sajaaa, buat kamu-kamu yang terus taat dan tetap bersyukur, maka Allah akan menunjukkan solusi dan memberikan rasa aman kepadamu. SELAMAT MENCOBA!! J


follow me @qhimahatthoyyib

2 komentar:

  1. Pernah dengar seseorang bilang, "Menang dan kalah memang sengaja dipergilirkan agar jelas antara yang beriman dan munafik."
    Btw, kok saya nggak pernah ngantuk yaa abis nangis? Hehe #abnormal

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah gak normal kamu dek.. biasanya sih kalo aku abis nangis itu pengen tidur, pokoknya abis nangis itu rasanya permasalahan plong..

      Kata-kata orang itu adalah ayat al-Qur'an, kalo gak salah suroh ali imron juga deh, ato al-baqoroh ya? kalo ga di juz 29, pokoknya aku pernah apalan itu deh..

      Hapus