Selasa, Maret 02, 2021

Historical Dorama



                   Hai semuanya~ pandemi udah setahun nih, kalian semua sehat-sehat kan? semoga semuanya sehat yaa~ eh tapi pemerintah ini kayaknya yang lagi gak sehat ups.. Rasanya pengen banget time travel ke masa Rosulullah, atau setidaknya ke masa The Golden Age~

                Ngomong-ngomong soal masa lalu, salah satu genre drama/movie favoritku adalah sejarah. Drama sejarah yang menarik buatku adalah historical dorama Jepang, karena drama yang mereka produksi sangat kreatif, memadukan science fiction, sejarah dan romance. Nobunaga Concerto (2016) misalnya, atau Likes! Mr. Genji (2020), atau yang terbaru Edomoiselle (2021). Selain itu, drama jepang bertema sejarah yang merupakan biografi tokoh juga dibuat sangat seru dan menarik penonton, drama paling hits yang semua peminat jepang tahu yaitu Rurouni Kenshin (2012 dan 2014), atau Oshin yang dirilis di Indonesia pada tahun 90an yang digemari orang tua. Judul lain yang juga menarik adalah The Tale of Genji (2011) atau yang terbaru Youkai Sharehouse (2020). Dorama sejarah yang menceritakan peperangan/tragedi pun juga cukup menarik seperti Donten ni Warau (2018), The Great War of Archimedes (2019), Kingdom (2019), Fukushima 50 (2020), atau Taiyo no Ko (2020). Ada juga yang bertema cooking yaitu Tenno no Ryoriban (2015) yang pernah kutuliskan sebelumnya dan The Last Recipe (2017). Tapi, sejujurnya ada juga yang membosankan menurutku seperti Kurui Musashi (2020).

                Hal itu sangat berbeda dengan Indonesia yang sebagian besar dramanya bertema permasalahan keluarga dan percintaan remaja masa kini. Kalau ada drama/film bertema sejarah pun kurang menarik minat pemuda. Film sejarah yang diputar saat hari kemerdekaan tanggal 17 Agustus pun itu-itu aja. Belum ada karya yang benar-benar menggugah semangat kebangsaan, atau berani berselisih dan mengoreksi pemerintah. Seperti dorama politik berjudul CHANGE! (2008) atau yang sangat fiksi seperti Ace Attorney (2012). Jadi, secara pribadi, semakin ke sini, aku tak banyak menonton karya drama/film bangsa Indonesia karena menurutku tak seru.

                Historical drama di Indonesia sebenarnya juga pernah ada, Tutur Tinular (1997-1999) dan Angling Darma (2000-2005) misalnya, atau Wiro Sableng yang bahkan remakenya ditayangkan pada tahun 2018 lalu. Ada juga drama sejarah bertema mistis yang dulu menemani masa kecilku dan sebagian episodenya pernah kutonton yaitu Misteri Gunung Merapi (1998-2005) dan Nyi Roro Kidul (2003), atau drama yang tidak pernah kutonton sama sekali yaitu Kisah Sembilan Wali (2012) dan Brama Kumbara (2013). Drama-drama tersebut memang cukup menarik, tapi apa yang tidak kusukai dari drama sejarah Indonesia adalah pakaian yang dikenakan. Berbeda dengan pakaian tradisional Jepang yang cukup tertutup, pakaian tradisional atau adat masyarakat Indonesia jaman dulu sangat terbuka, sehingga seperti itu juga lah yang ditayangkan di televisi. Hal itu menurunkan level ketertarikanku pada drama Indonesia. Kalau menurut kalian bagaimana?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar