Sabtu, November 17, 2012

Kesetimbangan : Karena Atom Juga Memberi Dan Diberi


Assalamu’alaikum, selamat pagi sahabat senja.. Apa kabar hari ini? Semoga selalu sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT ya.. Pagi ini saya mau mengisahkan tentang seorang manusia ahli ibadah sebut saja namanya Abid. Suatu hari Abid ini berdoa kepada Allah, ia meminta agar setiap hari ia diberi dua potong roti untuk makan pagi dan petang tanpa bekerja apapun agar ia tetap bisa beribadah sepanjang hari kepada Allah SWT tanpa diganggu persoalan apapun dan siapapun. Tak disangka tiba-tiba dia terkena fitnah (entah fitnah apa) yang kemudian membuatnya dimasukkan ke dalam penjara. Di dalam penjara itu dia diberi makan dua potong roti setiap pagi dan petang, namun dia selalu merasa kecewa dan menyesal kenapa dia terkena fitnah dan menyeru, mengadukan hal-hal yang dia alami saat itu kepada Allah tentang terkenanya ia oleh fitnah dan masuknya ia ke dalam penjara. Akhirnya ia sibuk menangis dan menyesalinya tetapi tidak beribadah kepada Allah sesuai yang diucapkannya dahulu.
Sahabat senja, padahal jika kita telaah lebih lanjut seorang Abid itu telah mendapatkan sesuai dengan doa dan keinginannya terdahulu. Ia mendapat dua potong roti tanpa berusaha keras agar dapat beribadah kepada Allah sepanjang hari. Namun ternyata dia tidak bersyukur telah mendapat dua potong roti yang dapat membuatnya beribadah sepanjang hari. Pada akhirnya dia tidak menepati janjinya untuk beribadah kepada Allah karena disibukkan dengan sikap penyesalan yang melingkupinya.
Sahabat senja, mungkin terkadang kita juga pernah melakukan hal serupa tapi tidak pernah menyadarinya. Itulah yang dinamakan dengan kesetimbangan. Allah pasti memberi sesuai dengan apa yang kita minta namun kita tidak pernah tahu dengan cara apa Allah menerjemahkan pemberian itu kepada kita. Terkadang kita buta, terkadang kita bisu, terkadang kita tuli untuk menerima semua yang Allah berikan kepada kita, seringkali kita tidak memahami bahwa yang Allah berikan itu adalah keinginan kita yang telah kita ucapkan lewat doa kepada Allah.
Sahabat senja.. hukum kesetimbangan ternyata sudah ada di alam, sejak dulu telah ada dan diciptakan oleh Allah sebagai pelajaran untuk umat muslim di dunia. Barang yang sangat kecil tak terlihat seperti atom pun juga menaati hukum kesetimbangan ini. Misalnya saja reaksi seperti berikut ini 
HCl+H2OCl+H3O+ ..........<1> 
Atau reaksi ini :  
H2O+CO32-OH-+HCO3–.........<2> 
Atau reaksi ini : 
HCl(g)+NH3(g)NH4Cl(s)..........<3>
Reaksi-reaksi tersebut merupakan reaksi yang setimbang atau dalam keadaan kesetimbangan. Dari reaksi tersebut dapat diambil pelajaran sebagai berikut :
<1> Pada reaksi ini, kesetimbangan merupakan sesuatu yang setimbang tapi tidak harus tersusun sama. Misalkan saja kita menjadi molekul HCl yang kemudian mendapat masalah atau musibah pada suatu hari yaitu molekul H2O. Maka kita akan bersikap untuk menyelesaikan dan tidak menghindari masalah tersebut. Jadi sikap yang diambil oleh molekul HCl tersebut adalah mengorbankan dirinya dengan memberikan atom H kepada masalah tersebut agar masalah tersebut rampung dan selesai. Akibatnya ia kekurangan atom namun ia telah menjadi setimbang dan tidak mempunyai masalah lagi karena telah berkorban demi menyelesaikan masalah tersebut. Dari reaksi ini kita dapat belajar menjadi orang yang ikhlas saat kekurangan sesuatu dan rela berkorban demi mencapai keadaan yang setimbang dan sempurna. Maka jangan salahkan Allah jika masalah kita belum selesai, itu karena kita belum memberikan yang terbaik dan mengorbankan diri untuk menyelesaikan masalah tersebut.
<2> Reaksi ini berkebalikan dengan reaksi <1> di atas. Misalkan kita adalah molekul CO32- yang kemudian mendapatkan sebuah rizki yaitu moleku H2O maka sikap kita adalah menerima rizki tersebut seadanya dan sesuai dengan keperluan kita sehingga kita bukan lagi molekul yang kekurangan atau kelebihan tetapi kita menjadi setimbang. Dari reaksi ini kita dapat belajar tidak menjadi orang yang serakah saat mendapat rizki dan menerimanya seperlu kita agar hidup kita setimbang. Maka jangan salahkan Allah bila kita tidak diberi rizki yang melimpah karena Allah akan memberi rizki yang cukup untuk kita, cukup untuk hari ini, cukup untuk kita dan keluarga kita.
<3>  Reaksi yang ketiga ini sedikit berbeda dengan dua reaksi di atas. Misalkan saja kita adalah molekul HCl yang berwujud gas kemudian kita mendapat rizki (harta atau jabatan) gas NH3 meskipun pada kenyataannya gas NH3 (ammonia) mempunyai bau yang tidak sedap. Nah! saat kita adalah orang yang serakah, mengambil dan memakan semua harta itu padahal aturan dari Allah adalah kita harus menyedekahkan dan menzakatkan sebagian harta yang kita miliki jadi jika kita tidak melakukan itu semua maka kita akan berubah wujud dari gas menjadi padatan yang mengendap yang kemudian tidak bermanfaat untuk orang lain. Itulah keadaan setimbang dan pelajaran bagi orang yang serakah dan tidak akan bermanfaat untuk orang lain yang kemudian gumpalan padatan tersebut akan dibuang oleh praktikan. Maka jangan salahkan Allah bila kita berubah menjadi orang yang tidak berguna, dijauhi dan tidak diperdulikan oleh orang-orang di lingkungan sekitar kita karena kita telah menjadi padatan yang memang tidak berguna karena keserakahan kita.

follow me @qhimahatthoyyib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar