Sabtu, Februari 23, 2019

COUPLE TIME: Persiapan Dua-Ilmu



                Tidak ada yang menafikan kebutuhan ilmu dalam suatu pekerjaan. Beragama perlu ilmu, sholat perlu ilmu, memasak perlu ilmu, sampai hal aneh seperti sulap pun perlu ilmu. Saking perlunya amnusia terhadap ilmu, maka segala macam sekolah pun dibentuk. Cooking class, magic class, TOEFL preparation, sanggar tari, klub olahraga dan sebagainya adalah contoh-contoh sekolah untuk ilmu tertentu. Di dalam islam, ilmu menjadi suatu hal yang penting untuk diperoleh. Sebagai seorang muslim, ilmu utama yang perlu kita pelajari adalah segala macam ilmu yang berkaitan dengan syari’at dan pelaksanaanya. Begitupun dengan pernikahan.
                Sebelum mencari pendamping, bahkan sebelum muncul keinginan untuk menikah, segala ilmu tentang pernikahan hendaknya sudah kiita pelajari. Tentu saja jika sudah saatnya, saat pemikiran sudah mencukupi dan bukan pada masa kanak-kanak. Ilmu-ilmu tersebut dapat diperoleh dari kajian, seminar, buku, pengalaman kawan dan orang sekitar dan lain-lain. Semakin dini kita mengetahui ilmunya, maka kita akan semakin biijak pada saat menjalani prosesnya.
                Beberapa kali mengikuti seminar dan kajian, pun mengadakan seminar dan kajian, sangat sedikit peserta pria yang kudapati hadir dalam majelis tersebut. Beberapa fakta yang kudapati dari seorang kawan adalah pria-pria cenderung malu menghadiri majelis demikian, mungkin juga karena jumlah wanita saat ini lebih banyak daripada pria. Para pria cenderung mengambil jalan lain dalam mempelajari persoalan ini. Bisa jadi karena ego, atau mungkin gengsi, atau karena hal lain yang tidak dapat dipahami oleh wanita. Bagiku, hal ini wajar-wajar saja.
                Beberapa alternatif yang bisa kusampaikan kali ini untuk kawan-kawan yang malu atau tak sempat menghadiri majelis darat yaitu, pertama kawan-kawan bisa berbincang dengan sahabat dekat (tentunya sejenis) atau senior-senior yang sudah menikah terlebih dahulu. Kedua kawan-kawan bisa request di media sosial pada orang-orang yang sudah menikah untuk membagikan beberapa tips. Setahu saya saat ini sudah banyak kawan-kawan yang mengunggah berbagai tips (menikah dan merawat anak) pada ig storynya. Selain itu, sahabat juga bisa melihat video tentang kajian ustadz/ah atau berbagai tips di youtube atau mesin pencarian.  Ketiga, hal yang tak kalah penting yaitu banyak mengamati berbagai macam karakter keluarga di lingkungan sekitar, tetangga, keluarga besar, dan mengambil hikmah dari pengamatan tersebut. Keempat, selain melalui media online, sahabat juga bisa mendengarkan kajian dari radio-radio islami. Kelima, karena belum tentu apa yang kita dapatkan dari orang lain adalah hal-hal yang sesuai dengan syari’at islam. Maka peran ustadz menjadi sangat penting dalam hal untuk mencari ilmu tentang pernikahan.
Sahabat, meski sudah banyak cara untuk mencari ilmu dari media online, menghadiri majelis adalah suatu hal yang utama karena keberkahan dan malaikat Allah banyak dilimpahkan saat itu. Demikian mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua. Rosulullah SAW berpesan bahwa ilmu tanpa amal bagaikan pohon tanpa buah. Maksudnya adalah sesuatu yang kurang manfaat. Oleh karena itu, berbagai ilmu syari’at pernikahan yang telah kita pelajari, hendaknya semaksimal mungkin kita lakukan. Meskipun latar belakang keluarga kita kurang islami atau kurang pengetahuannya terhadap syari’at islam, maka hendaknya kita dapat mengomunikasikan kepada mereka dan membujuk mereka dengan baik semampu kita dan semaksimal mungkin. Akhirul kalam, wassalamu’alaikum~

follow me @qhimahatthoyyib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar