Assalamu’alaikum
sahabat, apa kabar iman kita hari ini? Alhamdulillah Ramadhan sudah semakin
dekat. Bagaimana persiapannya, apakah sudah beres semua? Selalu dibutuhkan
persiapan untuk menghadapi segala sesuatu. Termasuk persiapan dalam menyambut
kehadiran bulan suci ini. Jangan sampai tidak ada hal istimewa yang kita
lakukan di bulan dilipatgandakannya pahala suatu amalan. Juga jangan sampai
kita tidak kuat menjalani puasa Ramadhan karena kita kurang persiapan. Salah
satu yang tidak boleh tertinggal dalam bulan ini adalah persiapan harta benda
untuk disedekahkan.
Sedikit mari
kita intip tulisan sebelumnya berjudul (Day 3) Sesegar Marjan. Seperti tertulis
di sana bahwasannya salah satu sedekah sederhana yang bisa kita lakukan adalah
tersenyum kepada saudara. Selain dapat menyegarkan orang lain, senyum juga
dapat menyegarkan hari-hari kita sendiri. Mengawali hari dengan senyuman, akan
membuat suasana hati kita membaik dan akan menstimulasi diri kita untuk
menjalani hari-hari dengan bahagia.
Namun, seperti
yang kita ketahui bersama bahwasannya sedekah paling istimewa adalah dengan
harta. Hal ini berulang-ulang disebutkan di dalam AlQur’an menjadi salah satu
perangkat yang penting digunakan untuk berjihad. Keistimewaan lain dari bersedekah secara
tertulis terdapat pada surat Al-Baqoroh ayat 245, artinya:
245. siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah,
pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), Maka Allah akan
meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. dan
Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu
dikembalikan.
Mari sedikit kita baca sebab
turunnya ayat ini. Ibnu Haiban di dalam Kitab shahihnya, Ibnu Abi Hatim dan
Ibnu Marduwaih, yang bersumber dari Ibnu ‘Umar meriwayatkan bahwa di akhir
turunnya ayat 261 surat Al-Baqoroh, Rosulullah SAW berdoa “Ya Robbi! Semoga
Engkau melipatgandakan untuk umatku”. Maka turun ayat 245 yang menjanjikan
pelipatgandaan tanpa batas. Selanjutnya, di dalam Tafsir Jalalain dijelaskan
bahwasannya pemberian pinjaman kepada Allah yang dimaksud adalah menafkahkan
hartanya di jalan Allah dengan ikhlas kepada Allah semata. Maka balasannya akan
berlipat dari sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat seperti disebutkan dalam
ayat lainnya. Allah akan menahan rezeki orang yang dikehendaki-Nya sebagai ujian
dan melapangkan terhadap orang yang dikehendaki-Nya sebagai cobaan. Kemudian di
akhirat akan dibalas oleh Allah segala amal perbuatan yang telah dilakukan
manusia.
Dari penjelasan tersebut
dapat kita ambil pelajaran bahwa tidak ada alasan untuk tidak bersedekah.
Rezeki yang melimpah ataupun yang kurang (lebih baik kita sebut ‘cukup’) telah
diatur semua oleh Allah sebagai ujian dan cobaan. Hal ini menjadi bukti
bahwasannya rezeki tersebut adalah titipan dari Allah. Sehingga sedekah
merupakan salah satu bukti syukur kita terhadap apapun yang telah dititipkan
oleh Allah kepada kita. Sejenak mari kita renungi salah satu kata mutiara
berikut, bahwasannya ada tiga jenis HARTA. Pertama, adalah harta titipan yaitu
segala jenis harta yang ada di dalam diri dan rumah kita. Kedua, adalah harta
yang kita makan yaitu harta yang kita belanjakan untuk kebutuhan pokok
sehari-hari. Ketiga, adalah harta yang sesungguhnya yaitu harta yang kita
sedekahkan. Harta jenis ketiga inilah sesungguhnya yang benar-benar merupakan
kepemilikan kita. Karena di akhirat nanti ia akan menjelma menjadi istana.
Sebagai referensi unik,
sahabat juga bisa membaca kisah seorang haji yang menginfakkan hartanya di
dalam buku Lapis-Lapis Keberkahan (Salim A. Fillah). Sahabat akan menemukan
berbagai kisah-kisah ajaib di sana. Oke, demikian yang kita bisa bahas hari ini
semoga bermanfaat dan bisa membuat kita semua menjadi pribadi yang lebih baik.
Selamat beraktifitas dan mengumpulkan harta yang sesungguhnya :)
follow me @qhimahatthoyyib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar