Senin, Agustus 27, 2018

SELINGAN 2 : Apresiasi untuk Para Atlet



                Sebenarnya aku masih ragu tentang judul apa yang cocok untuk tulisan kali ini, tapi biarlah. Meriahnya agenda ASIAN GAMES di Indonesia membuatku tak rela jika harus tertinggal pertandingan khususnya badminton. Seperti yang telah kuceritakan di SELINGAN1 sebelumnya, karena aku sempat mendalami badminton maka sedikit banyak masih terdapat jiwa-jiwa atlet dalam diriku. Menonton siaran ulang atau hanya mendengar liputan terkait hasilnya saja seringkali membuatku tetap tidak puas. Jadi, aku tahu rasanya bagaimana para pecinta sepak bola rela bangun malam-malam demi menyaksikan pertandingan klub favoritnya.
Setelah mengamati beberapa kali pertandingan badminton, ada beberapa hal yang mengganggu pikiranku. Salah satunya adalah raket yang digunakan oleh para atlet. Salah satu bukti bahwa raket sangat menarik perhatianku adalah ketika para atlet menggunakan raket bermerk YONEX, orangtuaku akhirnya menghadiahkan raket merk tersebut padaku saat aku mulai mendalami badminton sekitar 18 tahun yang lalu. YONEX kami anggap sebagai raket paling bagus dan berkualitas tinggi. Namun, akhir-akhir ini tampaknya para atlet sudah tidak menggunakan raket bermerk lagi. Entah apapun sebabnya, hal inilah yang membuatku penasaran.
                Kejadian tersebut mengingatkanku pada dorama jepang berjudul Rikuoh yang dirilis pada tahun 2017 lalu. Dorama ini bercerita tentang pabrik tabi yang menjelma dengan produk sepatu untuk para atlet lari. Dorama tersebut juga menceritakan lika-liku perebutan sponsor sepatu untuk para eatlet lari tersebut. Mungkinkah hal demikian juga terjadi di dunia nyata lika-liku para atlet? Bagaimanapun sepatu adalah alat perang bagi para atlet lari, begitupula raket adalah senjata bagi para atlet bulutangkis. Maka dari itu, sponsor bertugas untuk memberikan semangat pada mereka agar dapat tetap memberikan yang terbaik.
                Rasa penasaran tersebut membuatku harus mencari kabar tentang YONEX dan akhirnya aku mendarat pada kisah sejarah YONEX, para atlet yang diberi sponsor, dan keberadaan pabrik tersebut saat ini. Aku hanya membaca dan tidak berani menyimpulkan apapun, meski Informasi tersebut telah sedikit menghapus rasa penasaranku. Namun, apapun yang terjadi semoga saja para atlet tetap semangat untuk memberikan yang terbaik terutama bagi bangsa dan negara. Hanya saja, apresiasi terutama dari pemerintah juga harus setimpal dengan pengorbanan yang telah dilakukan oleh para atlet tersebut.
                Bukan hanya atlet, tentunya pada pengorbanan apapun, manusia membutuhkan apresiasi. Bukan haus akan penghargaan, tetapi apresiasi, hadiah atau apapun namanya akan membuat seseorang berusaha memberikan hasil yang terbaik, berlomba menjadi yang paling unggul, baik dalam rangka mengalahkan diri sendiri di masa lalu maupun melawan orang lain. Oleh karena itu, hargailah apapun yang dilakukan oleh orang lain, serendah apapun pekerjaan mereka menurutmu. Karena belum tentu jika kamu dalam posisi itu, kamu dapat melakukannya lebih baik daripada mereka. Dalam rangka menghargai orang lain, aku jadi teringat hal yang telah diajarkan oleh para guru dan senior di SMA dulu yaitu ucapkanlah 3 kata saat meminta bantuan orang lain MAAF, TOLONG, TERIMAKASIH. Demikian kisah hikmah hari ini, semoga bermanfaat untuk kita semua. Wassalamu’alaikum.

follow me @qhimahatthoyyib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar