Sabtu, Januari 12, 2013

Bukan Kalian, Tapi KITA!!


                Assalamu’alaikum, selamat senja..
Sahabat akhir-akhir ini ada satu kata yang tidak kusuka di dunia ini. Kata itu adalah KALIAN. Menurutku kata-kata ini terlalu kasar didengar oleh telinga, mengapa ya? Ada yang setuju sama pendapat saya? Entahlah, saya lebih suka mendengar kata KITA daripada kata yang tadi.. mungkin karena saya dan teman-teman sekalian adalah sama-sama manusia dan makhluk Tuhan.
Manusia adalah makhluk Allah yang notabene merupakan makhluk sosial, memerlukan orang lain, saling tolong menolong, saling toleransi dan bentuk gotong royong lainnya. Maka dari itu kita harus menjaga sikap kita terhadap orang lain bila tak mau dilecehkan juga oleh orang lain karena apapun yang kita lakukan pada akhirnya akan kembali kepada diri kita sendiri. Benar bukan? Oh ya contoh kecil kebencian saya terhadap kata-kata KALIAN adalah begini ceritanya..
Pada suatu hari ada seorang bendahara suatu kegiatan, sebut saja Citra adalah seorang bendahara acara camping jurusan. Dalam rangka menyukseskan acara ini, Citra menagih uang sejumlah sepuluh ribu rupiah untuk 2 kali makan. Sudah beberapa hari Citra menunggu belum saja ada yang membayarkan biaya tersebut padahal Citra harus sudah memesan makanan 3 hari sebelum hari-H dan membayarkan DP-nya. Hari-hari sudah berlalu dan hari ini adalah 3 hari sebelum hari-H sedangkan Citra belum memesan makanan karena tidak ada uang yang dapat digunakan. Walhasil, Citra akhirnya memaksa teman-temannya dengan mengucapkan “Ayo rek, teman-teman segera bayar uang makan yaaa ini demi kebaikan KALIAN sendiri lhoo kalo gak bayar kalian gak usah berangkat, gak usah camping, gak usah makan juga!”, bentak Citra pada teman-teman dengan nada sedikit naik.
Meredam Kemarahan

Ada yang tahu kesalahan Citra dimana? Yup, pada kata-kata KALIAN yang telah diucapkannya, mungkin kata-kata tersebut keluar karena ia sudah terlanjur emosi, tapi sahabat sebagai seorang muslim sebaiknya kita dapat menahan amarah karena musuh terbesar manusia adalah hawa nafsunya sendiri. Maka dari itu jika kita sudah mulai naik pitam Rosulullah menyarankan kepada kita agar duduk, jika tetap tak bisa maka berwudhu kemudian jika masih tidak bisa menahan maka sholatlah.
Andai saja Citra mengganti kata-kata ‘kalian’ dengan ‘kita’ maka akan lebih sopan dan halus juga akan terasa bahwa kita benar-benar makhluk sosial yang saling membutuhkan, saling berbagi dan saling berkelompok. Hal yang dilakukan Citra itu mungkin sudah banyak dari kita yang secara sadar maupun tidak sadar telah melakukannya. Pelajaran ini bukanlah untuk menggurui sahabat sekalian tetapi lebih utama adalah untuk memperingatkan diri saya sendiri agar lebih berhati-hati dalam berbicara dan tidak asal ceplos KARENA UCAPAN ADALAH SEBUAH DO’A. Jadi, BERHATI-HATILAH SAAT BERBICARA KARENA MULUTMU ADALAH HARIMAUMU ^_^


follow me @qhimahatthoyyib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar