Assalamu’alaikum,
hai frend apa kabar nih? Udah H-7 Idul Fitri lho? Bagaimana ibadah-nya? Makin
lancar gak nih? Entah mengapa di saat bulan Romadhon akan meninggalkan kita,
saya sangat ingin menulis terus..
Oh ya, ngomong-ngomong
soal harga diri nih. Pada tahu gak sih harga diri itu apa? Saya dapat dari
referensi terbaik negeri ini nih.. yup, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
kata “Harga Diri” berarti kesadaran akan berapa besar nilai yang diberikan
kepada diri sendiri. Nah dari definisi tersebut, saya akan
sedikit bertanya. Apa pendapat anda jika ada seseorang yang selalu mengikuti trend
‘terkini’, padahal nih ya orang itu tuh gak pernah tahu arti, maksud atau
apapun hal yang melatar belakangi trend tersebut frend? Hayoo gimana?
Atau jangan-jangan pada ngerasa semua nih? J
tenang saja, kadang saya juga merasa seperti itu kok frend kalo lagi
khilaf, hehe
Nah, ternyata
sebagai umat muslim seperti kita-kita ini nih.. harga diri itu penting banget
lho. Tapi harga diri yang berlaku itu ditunjukkan hanya kepada orang-orang
tertentu. What? pada penasaran gak sih, kenapa bisa gitu?
Jadi begini,
saya beri tahu gambaran awalnya dulu yaa.. saat hidup di dunia, kita akan
mengalami fasa-fasa yang sebagian besar orang menyebutnya “BERADA DI ATAS”. Pada
fase tersebut kebanyakan dari kita umat manusia menganggap bahwa sedang
disayang oleh Tuhan. Padahal belum tentu pula kenyataannya seperti itu. Bisa saja
malah itu ujian terberat dari Tuhan yang diberikan kepada kita. Nah sebagai
umat muslim nih, apapun keadaan kita, mau di atas, mau di bawah hendaknya kita
selalu bersyukur dan bersabar.
Menurut suatu
hadits yang telah dikatakan oleh Rosulullah nih, “Semua perkara yang terjadi
pada orang beriman itu baik. Apabila mendapat kesenangan ia bersyukur dan
apabila mendapat musibah ia bersabar. Dan keduanya itu memperoleh pahala.” Apalagi
nih Allah telah menjanjikan pada suroh Ali Imron ayat 145 dan 185. Berikut terjemahannya
:
145. sesuatu
yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan
yang telah ditentukan waktunya. barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya
Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala
akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. dan Kami akan
memberi Balasan kepada orang-orang yang bersyukur.
185.
tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat
sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan
dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh ia telah beruntung. kehidupan dunia
itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.
Kembali lagi ke
harga diri. Apa hubungan kata-kata pembuka pada paragraf di atas? Saya ingin memberi
tahu kepada teman-teman. Jadi, apapun keadaannya, kita sebagai umat muslim
hendaknya kembali lagi alias merujuk kembali kepada dua hal yang telah
diwariskan kepada kita oleh Rosulullah, yaitu al-Qur’an dan as-Sunnah. Nah dengan
demikian kita tidak perlu mengikuti trend-trend yang ada pada setiap masa yang
kita lalui karena sesungguhnya trend yang harus selalu kita ikuti adalah dua
warisan itu tadi. Apalagi bila pembuat trend itu bukan berasal dari umat muslim
alias para kaum kafir, para atheis, para penyembah berhala, apapun lah sebutan
mereka. Untuk hal ini Allah telah menerangkan pula pada suroh Ali Imron ayat
196-198. Berikut terjemahannya :
196.
janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh kebebasan orang-orang kafir
bergerak[260] di dalam negeri.
197. itu
hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam;
dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya.
198. akan
tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, bagi mereka surga yang
mengalir sungai-sungai di dalamnya, sedang mereka kekal di dalamnya sebagai
tempat tinggal (anugerah)[261] dari sisi Allah. dan apa yang di sisi Allah
adalah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti[262].
[260] Yakni:
kelancaran dan kemajuan dalam perdagangan dan perusahaan mereka.
[261] Yakni:
tempat tinggal beserta perlengkapan-perlengkapannya seperti makanan, minuman
dan lain-lain.
[262]
Maksudnya ialah penghargaan dari Allah disamping tempat tinggal beserta
perlengkapan-perlengkapannya itu, adalah lebih baik daripada kesenangan duniawi
yang dinikmati orang-orang kafir itu.
So, begitulah..
mulai sekarang jaga harga diri itu ya frend? Apalagi dihadapan kaum
kafir dan musuh-musuh islam itu tuh.. sepertinya ini perjalanan terakhir saya
menyelami suroh Ali Imron. Nantikan ibroh dari suroh-suroh berikutnya yaa..
insyaAllah An-Nisa’ sedang menyusul J
#KeepSpirit!
follow me @qhimahatthoyyib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar