Selasa, Mei 19, 2015

Sejejak Kenangan: BERBAGI PERAN DAN FUNGSI


Tidak seperti malam-malam sebelumnya, malam itu sangat spesial untukku (semoga juga untuk anggota kami lainnya). Dalam buku ajaibku tertulis judul ‘INTERNALAN SPESIAL’ tertanggal 26 maret 2015. Malam itu seperti sebuah forum pengakuan dosa antara kami, dua belas Akhwat tangguh nan kece. Yang paling mengesankan adalah adanya salah satu di antara kami yang seketika menangis padahal ia tidak pernah sebelumnya sekalipun menangis di depan kami atau salah satu diantara kami. Benar-benar mengesankan. Dalam forum itu, aku baru menyadari arti dari tulisan-tulisan ini:
-Bahwasannya benar kata orang kalau orang yang selalu terlihat bahagia adalah orang yang paling sakit dalam hatinya-
-Bahwasannya benar kata orang kalau teman yang paling sempurna adalah teman yang menerima segala dari kita dengan apa adanya-
-Menangislah, bahwasannya sekuat-kuat wanita memiliki sisi rapuh-
-Mencari solusi dari suatu masalah adalah sangat mudah, kamu hanya perlu bercerita. Komunikasi-
Sejak saat itu baru aku sadar bahwasannya kami memang benar-benar sama. Sama-sama aneh :v perjuangan dua belas orang aneh itu ternyata tidak berhenti sampai di sana meski kami sudah melakukan ‘pengakuan dosa’. Pada pekan-pekan selanjutnya tetap saja, keributan itu tidak berhenti dan tidak usai. Kalau secara kasar bisa dibilang, kami adalah orang-orang yang suka merusuh, jahil dan usil :3. Namun lebih daripada itu, kami adalah sekumpulan orang yang mengetahui potensi besar dari masing-masing kami. Sehingga kami tahu apa yang harus kami lakukan secara personal masing-masing kalau istilah bagusnya adalah berbagi peran dan fungsi J.
“Ketika teman-teman menyusun GBHK, kalau saya menyusun teman. Sejujurnya itu karena saya tahu bahwa manusia-manusia super ini sulit disatukan”, ujarnya ketika kami berkumpul pada malam spesial lainnya 13 mei 2015 bersama generasi penerus kami. Aku jadi ingat ketika di pertengahan jalan tetiba diminta menjadi koor AHWA XXV SERU! Seorang istimewa di antara kami berbisik kepadaku “Aku menghormati kamu sebagai koor, makanya aku berani bilang ke kamu dan tidak mendahului kamu. Ayok, kamu kan koornya, ndang segera diajak rundingan anak-anak segera bagi-bagi job desc.” Ahh, benar sekali katanya. Memang demikian, bila tidak didorong olehnya maka aku akan tetap diam saja.
Memiliki perawakan yang hampir sama denganku namun kami berbeda dalam sifat dan bersikap. Dia lebih endel, lebih periang, lebih suka bergaul, lebih suka berbaur, lebih suka berbeda, tidak suka dikekang, lebih galauan dan lebih suka kebebasan. Maklum saja, dia bergolongan darah O dengan sifat dominan koleris melankolis. Benar bila kata yang tepat untuknya adalah Frontal karena ia sering tidak taat pada aturan :v. Di antara kami hanya dia yang meributkan tentang ukhuwah kami, pasalnya sejak pertama kami berdua belas dipertemukan kami sekalipun tidak bisa akur hingga puluhan orang akhirnya menjadi saksi pelantikan kami sebagai PH JMMI pada 10 mei 2014 lalu. Namun tetap saja berwaktu-waktu kemudian juga belum bisa akur :v (salah apa cobak).
Saudariku, Nidaul Fithroh. Atas nama cinta, terimakasih atas pengorbanan yang kaulakukan untukku :3 Bonus SIMFONI: “Jika engkau tidak menyibukkan dirimu dengan kebenaran, maka dirimu akan disibukkan dengan kebathilan (Imam Syafi’i)”.

follow me @qhimahatthoyyib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar