Salah satu
genre film/drama jepang kesukaanku adalah science fiction. Berbeda
dengan drama korea atau barat, sedikit sekali atau bahkan hampir tidak ada
bumbu romantisme pada drama jepang khusus bertema medical, detective, law dan
science yang pernah kutonton. Salah satu drama science unik
yang membuatku ingin beralih bidang keilmuan yaitu drama yang ditayangkan tahun
2009 berjudul ‘Mr. Brain’. Drama ini menarik karena paduan plot cerita
detektif-kepolisian dengan penyelesaian sains. Sehingga aku terinspirasi untuk
menjadi kimiawan forensik dan menyelesaikan kasus di kepolisian. Akhirnya, aku mengambil
mata kuliah kimia forensik dan biokimia genetik. Namun, ternyata aku tak jadi
melakukan kerja praktik (tahun terakhir sarjana) di kantor polisi. Sampai saat
ini pun, aku belum pernah sama sekali berpengalaman di bidang itu.
The National Research Institute of
Police Science (IPS).
Tsukumo sensei, seorang neurosaintis yang di setiap episodenya
mampu menyelesaikan persoalan-persoalan kriminal. Tentu saja dibantu oleh
saintis bidang lain yaitu image analyst, sound and voice analyst,
ahli kimia, dan ahli biologi. Ia sangat menyukai pisang karena kandungan gizi
yang dapat meningkatkan kerja otak. Karakternya yang unik eksentrik itu membuatnya
tak disukai oleh para polisi dan saintis lain saat awal-awal pertemuan. Namun,
seiring berjalan waktu mereka sangat mengandalkan Tsukumo sensei karena ia
dapat memecahkan persoalan dengan baik, benar dan efektif. Selain itu, para
saintis juga terpengaruh oleh kebiasaannya makan pisang di tempat kerja.
Sebenarnya, anggota IPS tidak boleh berinisiatif
dan ikut melakukan penangkapan. Tapi, Tsukumo sensei selalu ingin berkomunikasi
dan bertemu dengan (terduga) pelaku, korban dan saksi untuk mempelajari secara
langsung (isi) otak mereka. Dengan demikian, ia akan tahu apakah orang itu
berbohong atau menyembunyikan sesuatu. Seringkali ia juga menggunakan alat
bantu yaitu fMRI (merek APERTO Eterna-Hitachi)—yang sepertinya adalah iklan
drama ini—untuk mengetahui kebenaran yang ditunjukkan oleh salah satu bagian
otak yaitu hipokampus. Karena prinsipnya, mulut manusia bisa berbohong tapi
tidak dengan otaknya.
Seperti plot cerita detektif pada
umumnya, setiap episode drama ini mengandung satu kisah masalah sederhana dan potongan
cerita dari satu masalah kompleks yang diceritakan berkesinambungan. Persoalan mengejutkan
yang terjadi yaitu musuh besar kepolisian yang selama ini dicari ternyata
adalah seorang polisi yang ada di dalam grup dan kantor yang sama. Keanehan ini
sudah ditunjukkan sejak episode pertama, lalu dimunculkan pada episode-episode
berikutnya hingga diselesaikan di episode terakhir.
Tujuan Tsukumo menjadi seorang neurosaintis
yang sebenarnya adalah untuk mempelajari otaknya sendiri. Keanehan yang terjadi
di dalam otaknya itu muncul setelah ia mengalami kecelakaan lima tahun sebelum
ia bergabung dengan tim saintis IPS. Ia yang dulu adalah seorang host sebuah
klub malam, kini menjadi seorang yang lebih rasional, lebih cerdas, dan memiliki tujuan. Drama ini diakhiri dengan kepergiannya ke Amerika
karena jurnalnya yang menarik.
Pada dasarnya, neurosaintis mengetahui
kinerja dari bagian-bagian otak manusia. Sebagian mereka juga mempelajari
tingkah laku dan proses berpikir seseorang. Sehingga para ahli otak dapat
dengan mudah memanipulasi pikiran dan psikologis orang lain. Meskipun demikian,
sampai saat ini aku belum pernah berhubungan secara langsung dengan mereka. Selain
itu, peralatan keren, canggih dan sangat menakjubkan yang ditunjukkan di dalam
drama ini juga sampai saat ini belum kuketahui ada atau tidaknya kecuali fMRI (functional Magnetic Resonance Imaging).
Aku tahu keberadaannya karena aku pernah diperiksa dengan MRI (meski sedikit
berbeda), tapi terkait kegunaan fMRI untuk memeriksa ingatan pada hipokampus (terduga)
pelaku belum pernah kuketahui beritanya. Sejauh ini, hingga tahun 2019, jurnal terkait
neuroscience menggunakan fMRI untuk pemeriksaan pasien medial Temporal
Lobe Epilepsy (mTLE), penderita emotional disorder, penderita
alzheimer dan penyakit otak/emosi lainnya. Namun, sepuluh tahun telah berlalu sejak
tayangan drama itu, mungkin sebagian fasilitas canggih itu sudah ada di suatu
tempat (di negara maju) yang belum kita tahu.
follow me @qhimahatthoyyib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar