Sahabat
sekalian yang mungkin sudah mengenaliku dari tulisan-tulisan yang kubuat, pasti
tahu kalau aku hobi belajar bahasa asing, seperti bahasa jepang, korea, dan
china. Tentu saja, pengaruh paling banyak berasal dari entertainment, film
kah, drama kah, variety show kah dan tayangan semisalnya. Saat ini,
belajar jadi lebih mudah dengan adanya platform youtube. Semua bisa
ditemukan di sana. Kita pun bebas memilih guru yang cocok dengan keinginan dan
gaya belajar kita. Selain bahasa, tontonan juga memberi kita pengetahuan
tentang budaya, habit, hingga sejarah latar negara yang ditampilkan.
Oleh karena itu, bertemakan ‘One of The Sights’, aku menuliskan insight
yang kudapatkan dari hasil nonton. Agar kejahilan yang dulu kulakukan itu
setidaknya bermanfaat.
Tayangan
pertama yang kita review adalah drama berjudul ‘Tenno no Ryoriban’. Seperti
bisa ditebak dari judulnya, drama jepang yang tayang tahun 2015 ini menceritakan
seorang chef di istana kaisar. Drama ini sangat menarik untukku karena
ternyata produksinya terinspirasi dari kisah nyata. Terlebih untuk sahabat yang
punya hobi nonton drama jepang, mungkin tidak akan melewatkan tayangan unik ini.
Drama ini membuatku tertarik untuk mencari dan membaca kisah lengkap si tokoh
utama, yang ternyata dapat dengan mudah kita cari dengan bahasa inggris.
Tokuzo,
si tokoh utama, dikisahkan sebagai seorang yang sangat inspiratif. Lahir di keluarga
yang cukup berada, ia adalah anak kedua dari empat bersaudara yang semuanya
adalah lelaki. Karakter Tokuzo sangat unik, berbeda dengan kakaknya yang
bertanggungjawab, pun berbeda dengan adeknya yang cukup dewasa, ia adalah
seorang anak yang usil, tak sabaran, dan (mungkin) pengacau. Di usianya yang
ke-16, ia sudah beberapa kali kabur dari pekerjaan (kegiatan) yang ia pilih
sendiri. Ia tak sabar belajar, tak sabar menghadapi ujian dan selalu kabur
setelah 3 bulan bekerja.
Sifatnya yang demikian membuat
orangtua terutama sang ayah geram. Berkali-kali dinasehati tapi tak dihiraukan.
Akhirnya, ia dinikahkan dengan seorang wanita dari keluarga kaya yang berasal dari
desa sebelah. Karakter si istri yang sabar sangat cocok dengan Tokuzo yang
pecicilan. Tapi, hal itu tentu saja menyakitkan, karena akhirnya si istri lebih
banyak mengalah. Orangtua si istri tentu saja tidak diam melihat anaknya
diacuhkan. Sang ayah akhirnya memutuskan untuk berkunjung ke rumah orangtua
Tokuzo untuk memintakan cerai karena selain mengacuhkan istrinya, ia juga tidak
serius menjadi kurir dan marketer usaha keluarga. Terlebih saat
diketahui, ternyata ia diam-diam belajar memasak di kamp militer (salah satu
pelanggan tetap) selama berbulan-bulan dengan dalih melakukan penawaran dagangan
keliling.
sumber gambar: google |
Keinginannya
menjadi juru masak ternyata sangat membuncah sehingga membuatnya ingin pergi ke
Tokyo untuk belajar dari guru utama. Tapi
tentu saja, sang ayah tidak menghiraukan keinginan tersebut, karena mungkin itu
adalah ambisi sementara seperti yang telah dilakukan sebelumnya. Singkat
cerita, Tokuzo akhirnya belajar di suatu restoran terkenal di Tokyo dan mengalami
beberapa persoalan. Meskipun demikian, ternyata ia tak mudah menyerah,
karakternya cukup mengalami perubahan. Ketekunannya belajar dari dua tempat
yang berbeda, ternyata malah memberi masalah besar untuknya.
Hingga suatu
hari, setelah semua permasalahan di Tokyo selesai, ia nekat belajar ke tempat
yang lebih jauh. Paris, pusat resep ternikmat dari juru masak terbaik. Akhirnya,
dengan segala keteguhannya untuk belajar dan segala kesabarannya menghadapi
masalah, ia berhasil menjadi koki ‘Escoffier’ dari Jepang.
Kemudian ia kembali ke jepang dan diminta menjadi kepala chef di dapur
istana kaisar. Tokuzo, tentu saja menerima tawaran itu. Ia akhirnya menjadi
seseorang yang ia impikan, yaitu juru masak nomer satu di Jepang. Ia berhasil
menaklukkan ego dan habit buruknya, hingga ia mendapatkan kepercayaan di
usianya yang ke-25 sampai ke-83, sejak tahun 1913 (masa kekaisaran Taisho)
sampai 1972 (masa pertengahan kekaisaran Showa).
Sahabat,
suksesnya seorang pemuda di usia 20-an ternyata bukan hal yang mengejutkan. Jauh sebelum
kisah ini terjadi, pada zaman Rosulullah pun demikian. Meskipun Rosulullah
diangkat menjadi Nabi pada usianya ke-40, tetapi kegemilangan beliau saat muda dan
para sahabat muda lainnya juga banyak dikisahkan. Azzam yang kuat, niat
yang baik dan usaha yang keras tentu saja menjadi beberapa faktor penentu
keberhasilan. Sahabat, selamat berjuang dan sampai jumpa di kisah-kisah selanjutnya~
follow me @qhimahatthoyyib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar