Minggu, Juni 21, 2015

(Day 5) SEBELUM ADANYA SHOLAT 5 WAKTU


Sahabat, bagaimana kabar malam hari ini? Kabar iman membaik juga kah? Semoga demikian yaa.. untuk kali ini kita akan membahas sesuatu yang sedikit berat yaitu menelaah makna beberapa ayat dari Al-Qur’an. Yap, seperti yang kita tahu bahwa salah satu nama lain dari Al-Qur’an adalah Al-Huda (petunjuk) dan Al-Bayan (penjelas) maka perlu adanya pembelajaran khusus dalam mempelajari Al-Qur’an sehingga kita benar-benar dapat memperoleh petunjuk dari Allah yang berada di dalamnya. Berikut adalah hasil review dari ceramah singkat drs. Eko Santoso pada malam hari ini di sela-sela Sholat Isya dan Tarawih Masjid Manarul Ilmi ITS.
Sudah tahukah sahabat bahwa sebelum sholat 5 waktu yang saat ini kita jalankan ada sholat lain yang telah diwajibkan? Untuk sahabat yang telah mengetahuinya, saya mohon untuk mengecek kembali apa yang saya tuliskan disini benar adanya atau tidak. Maklum, manusia kan tempatnya salah dan lupa J. Boleh jadi pada tulisan ini masih terdapat banyak kekurangan karena sesuatu yang Maha Benar adalah milik Allah. Berikut pula mengenai Al-Qur’an yang di dalam surat Al-Baqoroh disebutkan bahwasannya tidak ada keraguan pada Kitab ini. Hal tersebut berarti tidak ada kekurangan dan satu kesalahan pun pada isi dan kandungan dari Al-Qur’an. Kitab yang sudah lebih dari 1400 tahun lalu diturunkan kepada Rosulullah tersebut baru saja dapat dibuktikan kebenarannya oleh manusia akhir-akhir masa ini. Betapa terlihat bahwasannya ilmu yang diberikan kepada manusia masih sangat kecil dibandingkan dengan ilmu yang telah dimiliki oleh Allah. Bukankah sifat dan wujud sang pencipta sangat berbeda dengan hasil ciptaannya?
Kembali lagi kepada pembahasan hal yang diwajibkan kepada umat muslim sebelum adanya sholat 5 waktu. Di dalam surat Al-Muzzammil telah dijelaskan secara gamblang dan menyeluruh tentang perintah sholat malam dan keutamaannya. Sholat malam inilah yang diwajibkan kepada umat muslim sebelum turunnya ayat yang memerintahkan untuk sholat lima waktu. Berikut adalah beberapa ayat, terjemah dan asbabun nuzul dari surat tersebut.
  
1. Hai orang yang berselimut (Muhammad),
2. bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari[1525], kecuali sedikit (daripadanya),
3. (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit.
4. atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan.
5. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu Perkataan yang berat.
6. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.
7. Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak).
8. sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadatlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan.
9. (Dia-lah) Tuhan masyrik dan maghrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Maka ambillah Dia sebagai Pelindung.
10. dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik.

[1525] Sembahyang malam ini mula-mula wajib, sebelum turun ayat ke 20 dalam surat ini. setelah turunnya ayat ke 20 ini hukumnya menjadi sunat.
Dengan ulasan makna yang sangat indah, sholat malam merupakan tombak dari kekuatan manusia dalam menjalankan urusan-urusan duniawinya. Saya membayangkan bagaimana bila kini perintah itu diberlakukan kembali? Bukankah orang yang terbiasa melakukan ibadah sunnah akan menganggapnya sebagai sesuatu yang wajib? Bahkan akan terasa seperti ada yang kurang (hambar/hampa) apabila hal tersebut tidak terlaksana. Karena dengan adanya perintah kewajiban maka hal tersebut tidak akan disepelekan oleh siapapun contohnya puasa Romadhon. Bahkan di bulan suci ini sholat sunnah (tarawih) mendapatkan perhatian lebih dari umat muslim ketimbang sholat wajib yang lima tersebut.
Maka demikian, kebangkitan umat islam akan terlahir dengan salah satu caranya yaitu apabila sholat malam telah ditegakkan. Agar Allah memudahkan urusan duniawi kita serta menjadikan kita sebagai manusia yang lebih berilmu (mudah menerima masukan berupa ilmu) dan memiliki perkataan yang berat (berisi). Oleh karena itu, mari bersama-sama kita jadikan momentum Romadhon ini sebagi tempat lahirnya kembali diri kita yang baru dan lebih baik. Wallahu a’lam~

follow me @qhimahatthoyyib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar