Kamis, Juni 25, 2015

(Day 8) SERUNYA MEMPERSIAPKAN TAKJIL KOBAR (BUKO BARENG)



Tadi malam (malam ke 8 Romadhon 1436 Hijriah) seseorang menghampiriku seusai berjamaah Tarawih dan bertanya “Mba, kok baru kelihatan?” kemudian kujawab “Wah, aku tiap hari Tarawih di sini (Masjid Manarul Ilmi) kok, mungkin kamu yang baru liat aku.” Lalu “Mba, ikutan kobar (Buko Bareng-acara yang diselenggarakan oleh panitia RDK 36) dong..” mintanya. Dari percakapan tersebut aku jadi ingat pengalaman-pengalamanku di JMMI terutama pada RDK-Ramadhan Di Kampus 35 tahun lalu. Berikut kisahnya:
Berbeda dengan Ramadhan sebelumnya 1434 Hijriah, tahun ini 1435 Hijriah aku bertekad untuk Full Time di Kampus, menemani adek-adek panitia RDK, bertanggung jawab atas pekerjaan jundi-jundi kami sebagai bagian dari pengurus LDK (Lembaga Dakwah Kampus) bernama JMMI (Jamaah Masjid Manarul Ilmi). Tercatat semenjak tanggal 26 Juni 2014, diadakannya GOR (Grand Opening Ramadhan) sebagai pembuka serangkaian kegiatan kami waktu itu. Hingga entah kapan berakhirnya pada bulan Juli-yang aku lupa untuk mencatatnya. Acara dari tahun ke tahun yang tidak berbeda adalah Kobar (Buko Bareng). Serunya acara ini yaitu selain bermanfaat untuk peserta buko bareng juga untuk panitia sendiri. Pasalnya Allah menjanjikan untuk memberi pahala orang yang berpuasa kepada orang-orang yang mempersiapkan santapan berbuka mereka tanpa mengurangi pahala puasa dari orang tersebut. Menakjubkan bukan?
Keseruan tidak hanya cukup di situ. Ketika membuat takjil pun, para panitia beradu kreatifitas antar PJ (penanggung jawab) pelaksana harian. Misalnya hari ini membuat es teh, kemudian PJ hari selanjutnya berkreasi menu takjil apa yang menarik, apakah es sirup kemudian ditambah dengan nata de coco, ataukah es sirup ditambah dengan selasih, dan lain sebagainya. Belum lagi ketika para peserta kobar telah selesai menggunakan gelas, serunya panitia mencuci gelas bersama-sama di tempat wudhu kemudian bergotong royong menumpuknya di rak agar gelas basah menjadi kering. Pastilah jika hal ini dilakukan selama 30 hari puasa penuh maka tingkat kerekatan ukhuwah di antara kami (para panitia) akan meningkat. Belum lagi banyak acara lain yang diadakan oleh panitia kala itu. Sudah pasti, secara otomatis seiring berjalannya waktu kami bisa saling mengerti satu sama lain.
Ahh, aku jadi rindu. Masa-masa di mana aku tidak se-hectic sekarang dengan Tugas Akhir. Masa-masa di mana kami masih bisa berkumpul bertukar kabar, bertukar cerita, bertukar pengalaman. Masa-masa di mana kami selalu mengevaluasi apa yang telah kami kerjakan dan lain sebagainya. Terimakasih atas kenangan dan pengalam tahun lalu. Romadhon.

follow me @qhimahatthoyyib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar