Assalamu’alaikum,
sahabat hari ini kita masih berbicara mengenai amanah. Ternyata tidak
habis-habisnya di dalam Al-Qur’an membahas amanah. Setelah kuingat-ingat
sepertinya aku tidak pernah menuliskan kajian atau tadabbur dari ayat berikut
ini tapi rasanya hati berkata lain, ehehe biasaa wanita :D okelah, daripada
meributkan itu baiknya sekarang kita lanjutkan pembahasan dari tulisan waktu
lalu mengenai orang-orang yang menyia-nyiakan (lalai) terhadap amanah dan
orang-orang yang menunaikan amanah, seperti yang telah tertulis dengan judul (Day12) BERATNYA MEMIKUL AMANAH.
Di dalam surat
ini aku menemukan “sesuatu”, seperti semakin menyadari betapa bodohnya kita mau
menjadi manusia yang diberi amanah yang amat sangat berat dan bahkan makhluk
lain pun enggan menerimanya. Surat Al-A’raf ayat 179 merupakan ayat menakjubkan
yang dibaca oleh ustadz Baidun Makenun Al-Haafidz Hafidzollahu (Imam Masjid
Manarul Ilmi ITS) pada rokaat terakhir-kedelapan sholat Tarawih pada malam
ini-malam ke 14 Romadhon 1436 Hijriah. Tetiba saja aku menitikkan air mata mengingat
terjemah dari ayat tersebut. Astaghfirullah, bagaimana bisa manusia disamakan
dengan binatang ternak? Bagaimana bisa kata-kata yang seharusnya menjadi nama
surat sebelum surat Al-A’rof itu disandangkan kepada manusia yang diciptakan oleh-Nya
sendiri dengan sempurna kemudian dihinakan oleh pencipta tersebut secara
langsung? Seperti benda buatan pabrik yang tidak lolos uji kemudian masuk ke
dalam bak pembuangan bukan untuk diperbaiki, tapi untuk lebih dihancurkan lagi
berkeping-keping. Daripada penasaran, mending langsung cek deh apa terjemahan
ayat itu:
179. dan
Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan
manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami
(ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya
untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu
sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah
orang-orang yang lalai.
Duh, ngeri
banget deh pokonya! Na’udzubillah jangan sampai kita menjadi bagian dari
orang-orang yang lalai terhadap amanah. Bayangin ya, neraka seluas itu, neraka
yang (katanya) ada tujuh tingkatan itu cuma diisi oleh jin dan manusia? Dan neraka
terganas (neraka jahannam) akan diisi oleh orang-orang yang lalai akan amanahnya?
Astaghfirullaha Al-‘Adziim..
Oh ya, berikut
di dalam tafsir Al-Jalalain disebutkan mengapa Allah menyebut orang-orang yang
lalai seperti hewan ternak. Bahwasannya hewan ternak akan mencari hal-hal yang
bermanfaat bagi dirinya dan ia akan lari dari hal-hal yang membahayakan dirinya,
tetapi mereka berani menyuguhkan dirinya ke dalam neraka secara sombong. Ampun
deh~ yang kayak begini mah bener-bener manusia yang tidak punya hati. Bukankah akhir-akhir
ini sering kita temui di sekitar kita? Berarti semakin banyak manusia yang
sesungguhnya telah menjadi binatang ternak? Na’udzubillahi min dzaalik.
Maka dari itu,
marilah kita bersama-sama menyempurnakan amanah yang telah diberikan oleh Allah
kepada kita. Amanah yang utama yaitu beribadah dan menghamba kepada-Nya serta
tidak menyekutukan-Nya. Amanah yang kedua yaitu mengikuti ajaran Rosul-Nya.
Amanah yang ketiga yaitu berbuat baik kepada orang tua dan menjadi orang
berilmu. Amanah yang keempat yaitu menyebarkan ilmu. Demikian tulisan kali ini,
semoga menggugah hati sahabat senja sekalian. Wassalamu’alaikum.
follow me @qhimahatthoyyib
follow me @qhimahatthoyyib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar