Minggu, Juni 12, 2016

Setapak Cahaya: HARI YANG SIBUK



Assalamu’alaikum sahabat, bagaimana puasanya selama sepekan ini? Alhamdulillah semoga lancar selalu dan tanpa hambatan ya. Sahabat, berita yang marak akhir-akhir ini adalah mengenai warung-warung pinggiran yang disergap oleh satpolPP. Dikarenakan warung tersebut buka siang hari ketika mayoritas umat muslim sedang melaksanakan puasa. Hal yang demikian tentu tidak luput dari perhatian kita, terlepas dari benar atau tidak, setuju atau tidak, yang jelas semua perbuatan kita di dunia telah dicatat oleh malaikat-malaikat Allah. Untuk yang merasa dirugikan semoga diberi kesabaran serta dapat mengambil pelajaran dan untuk yang merasa benar ingatlah bahwasannya kebenaran mutlak adalah milik Allah. Maka dari itu, kita patut bersyukur atas takdir yang telah diberikan Allah kepada kita.
Kabar lain yang juga marak adalah mengenai kegiatan membangunkan sahur dengan kentongan. Saya yakin selalu ada yang kontra untuk kegiatan yang baik, begitu pula seperti halnya selalu ada yang pro untuk kegiatan yang buruk (maksiat dsb). Dua hal tersebut adalah sesuatu yang manusiawi, maksudnya adalah hal yang pasti dilakukan oleh manusia. Karena Allah telah menciptakan sesuatu berpasang-pasangan. Yah, apapun itu perlu kita ingat bahwasannya manusia adalah tempat salah dan lupa. Hari ini saya menulis dan mengingatkan kebaikan misalnya, tapi di hari lain malah saya yang diingatkan orang lain karena kesalahan saya. Saling mengingatkan, hal ini jelas merupakan hal yang wajar.
Sahabat, kita harus bersyukur bahwasannya di dunia ini kita masih diingatkan untuk kembali kepada kebaikan karena kesalahan yang kita lakukan sendiri atau berkelompok. Baik diingatkan oleh Allah melalui bencana atau cobaan atau bahkan cara yang baik, maupun oleh sesama manusia yang mencintai kita karena Allah. Manusia-manusia yang menjadi penghubung dalam pendekatan diri kepada Allah. Iya, teman yang sholeh dan sholehah yang saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran adalah salah satu rezeki yang diberikan oleh Allah kepada kita.
Berada di dunia yang semakin tahun semakin hingar bingar, namun kita masih tetap bisa istiqomah dalam kebaikan dan Islam adalah anugerah dari Allah yang patut disyukuri. Karena suatu saat nanti akan ada hari yang amat menyibukkan kita, sampai-sampai kita lupa kepada ibu, bapak dan sanak saudara kita. Mengurusi mereka saja aku tidak mampu apalagi hanya mengingat kamu, iyaa kamu hehe. Hal ini termaktub pada surat ‘Abasa ayat 33-37, artinya:
33. dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua),
34. pada hari itu manusia lari dari saudaranya,
35. dari ibu dan bapaknya,
36. dari istri dan anak-anaknya.
37. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya (yakni keadaan yang membuatnya tidak mengindahkan hal-hal lainnya serta setiap orang sibuk dengan urusannya masing-masing).
Jadi, sahabat selama hari itu masih belum datang karena memang tidak ada yang tahu kapan hari itu akan datang, marilah kita semua saling mengingatkan di dalam ketaatan. Karena kata sahabat ‘Ali bin Abi Thalib “Kebaikan yang tidak terorganisir akan kalah oleh kejahatan yang terorganisir”. Ya, dilahirkannya aku adalah untuk mengingatkan kamu, begitu pula kelahiranmu hehe. Tetap semangat yaa sahabat, agar kita tidak termasuk kepada orang-orang yang merugi. Ingat surat Al-‘Ashr ayat 1-3, artinya:
1. demi masa.
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

follow me @qhimahatthoyyib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar