Asssalamu’alaikum
sahabat, hari ini mungkin sedikit saja yang bisa kita bahas. Karena membahas
berita sudah terlalu mainstream, saya ingin membahas hal lain yang lebih
mainstream lagi hehe. Sahabat pasti sering dengar orang bilang bahwa Indonesia
memiliki budaya ketimuran yang kental dengan keramahan, kesopanan, kerendahhatian
dan sebagainya. Ya, banyak orang bilang bahwa budaya Indonesia tidak seperti
budaya barat. Oleh karena itu, perilaku atau hal-hal yang tidak sesuai budaya
timur sudah seharusnya disensor.
Jujur saja,
orang timur pun tidak memiliki adat dan budaya yang demikian. Tidak ada
perbedaan bernama budaya barat dan budaya timur. Sahabat masih ingat atau mungkin
pernah tahu bahwa sejarah mencatat orang-orang Indonesia dahulu tidak mengenal
pakaian. Patung-patung serta gambar manusia jaman lampau di dalam museum atau
taman historikal menampakkan bahwa perempuan terdahulu bahkan tidak menutup
bagian atas tubuhnya, sama seperti lelaki. Jadi, bagian mana yang menunjukkan
bahwa Indonesia mempunyai budaya ketimuran?
Salah kaprah
dalam mencampurkan aturan kepercayaan satu dengan lainnya sehingga memperoleh
kesimpulan bahwa itulah budaya yang kita miliki adalah suatu hal yang tidak
logis. Bagaimana mungkin orang yang seenaknya mencampuradukkan hal benar dan
salah kemudian ingin dianggap sebagai orang baik? Sayangnya, seperti yang
pernah kita bahas bahwa kebaikan setiap orang memiliki kadar yang berbeda. Bisa
saja kita menganggapnya baik tapi orang lain tidak demikian. Kebaikan di mata
manusia, bukanlah sesuatu yang mutlak benar menurut Allah.
Oleh karena itu,
Islam kemudian datang meberikan pencerahan, menunjukkan jalan-jalan kebenaran. Alhamdulillah,
hingga kini Islam masih tersebar di seluruh dunia dan sampailah kepada kita. Ya,
yang ingin saya katakana di sini adalah “Hei, budaya yang kita anut ini
bukanlah budaya ketimuran. Tapi inilah budaya yang diajarkan oleh Islam”. Jika ada
yang mengatakan bahwa negeri ini tidak dibangun atas dasar agama, maka aku akan
katakan “Hei, coba lihat kembali. Tidak mungkin ada sila satu Pancasila yang
menyebutkan ‘Tuhan Yang Maha Esa’ jika negeri ini tidak dibangun atas dasar
agama. Bahkan sila tersebut sudah mengalami revisi dari versi perdananya.”. Mari
kita telaah kembali, kepercayaan dan agama mana yang menganut Tuhan Yang Esa.
Hanya Islam bukan? Jadi, apakah mereka masih ingin bilang kalau negara ini
tidak dibangun atas dasar agama.
Mari kita tengok
negara daerah timur lainnya yang mana umat muslim adalah minoritas di sana.
Singapura, Hongkong, India, Papua Nugini, atau lainnya lagi apakah juga
memiliki budaya ketimuran seperti yang kita miliki? Ternyata tidak. Tidak jika
mereka bukan seorang muslim yang taat. Sahabat, mari kita ingat lagi bahwa
Allah selalu melihat perilaku kita. Ia mengirimkan petugasNya untuk mencatat
amal baik dan buruk kita. Oleh karena itu, janganlah kita campuradukkan hal
benar dan salah atas nama adat dan kebudayaan. Untuk mengakhiri tulisan ini,
mari kita baca terjemah surat Qaf ayat 19-23 berikut:
19. dan datanglah sakaratul maut
dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya.
20. dan ditiuplah sangkakala.
Itulah hari terlaksananya ancaman.
21. dan datanglah tiap-tiap diri,
bersama dengan Dia seorang Malaikat penggiring dan seorang Malaikat penyaksi.
22. Sesungguhnya kamu berada
dalam Keadaan lalai dari (hal) ini, Maka Kami singkapkan daripadamu tutup (yang
menutupi) matamu, Maka penglihatanmu pada hari itu Amat tajam.
23. dan yang menyertai Dia
berkata : " Inilah (catatan amalnya) yang tersedia pada sisiku".
follow me @qhimahatthoyyib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar