Sahabat, urusan
perbedaan pendapat memang tak akan pernah habisnya apabila dibahas. Sama seperti
cinta, tak akan pernah ada yang tahu sampai sekarang apa itu cinta. Berbagai definisi
disebutkan oleh banyak pakar. Namun, setiap orang mencoba memberikan definisi
menurut dirinya sendiri. Sesuai dengan apa yang dirasakan, meski mungkin tak
satupun dari mereka mempunyai ilmu tentang cinta. Sayangnya, perasaan tidak
selalu benar meski sebagian besar orang mengatakan hati kecil itu selalu membisikkan kebenaran. Sama seperti kertas
putih, hati yang pada dasarnya bersih akan terpengaruh oleh percik-percik tinta
yang ada di sekitarnya. Bahwa kebaikan dan kebenaran adalah hal yang mutlak itu
benar, dan kesalahan terletak pada orang-orang yang mencoba mengartikan
kebenaran itu sendiri. Ya, sama seperti cinta.
Hari ini, kita
tidak akan membahas tentang cinta. Kita tetap akan membahas mengenai Islam. Di Indonesia
dan beberapa negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam seperti yang kita
rasakan saat ini ternyata kedamaian yang diharapkan tidak sesuai dengan kenyataan.
Demikian pula di negara yang penduduk islamnya sebagai minoritas. Kedamaian yang
disebarkan oleh agen muslim belum diterima dengan baik oleh lainnya. Bukan salah
pada Islamnya, tapi kesalahan pada pemeluknya. Mungkin kita yang terlalu sok
tahu mengartikan Islam (kedamaian) itu dengan cara kita sendiri.
Satu hal yang
aku ingat lagi mengenai Islam. Bahwa Islam merupakan sesuatu yang asing
kedatangannya sehingga ia pun akan kembali dengan diasingkan. Ya, kedamaian
yang tidak sesuai harapan ternyata bukan salah Islam, juga bukan salah
pemeluknya, tapi memang demikian keberadannya. Islam memang asing, tidak sesuai
dengan kebiasaan masyarakat mulai sejak dulu hingga kini, mulai budaya timur
hingga budaya barat, mulai ras kulit putih sampai ras kulit gelap, mulai daerah
dingin sampai daerah panas. Islam adalah islam, tidak perduli apapun kebiasaan
setempat. Islam memiliki aturan main tersendiri, telah Allah jelaskan semuanya
di dalam Al-Qur’an, demikian pula dijabarkan dalam hadits-hadits Rosulullah.
Sahabat mungkin
ingat salah satu kisah Rosulullah yang ingin sekali menghadiri acara malam di
daerahnya kala itu. Acara malam tersebut berisi tari-tarian, pukulan rebana,
dan khamr (minuman keras). Setiba di sana, Rosulullah dibuat tertidur oleh
Allah sehingga tidak sempat melihat sedikitpun acara malam tersebut. Hal itu
menunjukkan bahwa Allah tidak mengijinkan Rosul-Nya melihat dan mengikuti acara
tersebut. Padahal acara itu bisa dibilang adalah kebiasaan dari masyarakat
setempat di sana. Bukti lainnya bahwa Islam tidak berbatasan dengan musim suatu
daerah adalah puasa wajib yang sedang kita jalani saat ini. Pada tulisan
Setapak Cahaya: Berada di Zona Nyaman telah kita bahas bahwa, dimanapun
tempatnya, panas atau dingin keadaannya, lama atau sebentar siangnya, umat muslim
tetap diwajibkan berpuasa ketika bulan Romadhon tiba, dan tentunya sesuai
dengan aturan.
Untuk mengakhiri
tulisan ini, sedikit mari kita baca terjemah surat Al-Hajj 3 ayat terakhir
untuk mengembalikan semangat kita dalam menebarkan kedamaian:
76. Allah mengetahui apa yang di
hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka. dan hanya kepada Allah
dikembalikan semua urusan.
77. Hai orang-orang yang beriman,
ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan,
supaya kamu mendapat kemenangan.
78. dan berjihadlah kamu pada
jalan Allah dengan Jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia
sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan.
(Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian
orang-orang Muslim dari dahulu[993], dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini,
supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi
atas segenap manusia, Maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan
berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, Maka Dialah Sebaik-baik
pelindung dan sebaik- baik penolong.
[993] Maksudnya: dalam
Kitab-Kitab yang telah diturunkan kepada nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad s.a.w.
follow me @qhimahatthoyyib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar