Assalamu’alaikum
sahabat, Bulan Ramadhan yang notabene adalah bulan suci tahun ini kembali
ternodai. Banyak sekali pihak-pihak yang ingin memecah belah umat islam. Banyak
sekali pihak-pihak yang berkumpul membuat tipu daya untuk menghancurkan agama
islam. Seperti telah kita bahas di tulisan-tulisan sebelumnya, Setapak Cahaya: Menjadi Bintang, bahwa terkenal di dunia bukanlah menjadi tujuan umat islam. Tidak
peduli sebanyak dan sejahat apa serangan-serangan orang kafir dan
kawan-kawannya terhadap Islam, agama ini akan selalu berjaya dan semakin hari
semakin banyak yang terkagum-kagum padanya. Allah telah menjanjikannya.
Berbicara mengenai
Islam, telah banyak dibahas oleh pakar-pakar sejarah bagaimana awal mula agama
ini datang kemudian berkembang selanjutnya menyebar. Banyak juga dibahas oleh
pakar bahwa agama ini adalah agama termoderen yang pernah ada. Agama yang pertama
kali mengajarkan kebersihan, mandi, bersuci dan lain sebagainya. Agama terlengkap
yang mengajarkan segala hal, mengatur semuanya semenjak bangun tidur hingga
tidur kembali. Agama yang mempunyai orang nomer satu dunia dan akhirat, yap
Rosulullah SAW. Agama yang mempunyai Kitab yang tidak ada kekurangan di
dalamnya, yang bahkan kebenarannya baru dapat dibuktikan setelah ribuan tahun
semenjak Kitab tersebut diturunkan.
Al-Qur’an adalah
undang-undang terlengkap bagi umat Islam. Kitab yang berisi panduan, tuntunan,
perintah dan larangan bagi penggunanya. Sayangnya, di dunia yang terdiri dari
berbagai negara, manusia dengan berbagai kepercayaan yang dipeluknya tidak
mungkin menggunakan Al-Qur’an sebagai panduan hidupnya. Sehingga dibuatlah
aturan-aturan yang menurut mereka benar dan membuat mereka nyaman. Hal ini
kemudian juga menyingkirkan beberapa pemeluk agama Islam yang ingin menerapkan
Al-Qur’an dalam keseharian hidupnya. Bagaimana tidak, bahwa di dunia ini hanya
sedikit negara yang menerapkan syar’at islam. Alasannya tentu saja hal yang
klise, bahwa negara tersebut bukanlah negara Islam sehingga bukan aturan Islam
yang digunakan.
Seperti telah
kita bahas pada tulisan sebelumnya, Setapak Cahaya: Penegak Keadilan, mengapa
pemerintah tidak menerapkan aturan Islam untuk pemeluknya dan aturan
kepercayaan lain untuk pemeluknya. Alasannya sederhana dan lagi-lagi klise,
bahwa aturan yang tidak menyeluruh dan merata akan menimbulkan pemikiran bahwa pemerintah
bersikap tidak adil. Padahal itu hanya alasan-alasan saja yang mereka buat. Sudah
jelas disebutkan di dalam Al-Qur’an bahwa orang-orang yang membenci Islam tidak
akan berhenti untuk menjauhkan umat muslim dari ajaran yang sebenarnya. Mari sedikit
kita tengok surat Ali ‘Imron ayat 54 yang artinya: 54. orang-orang kafir itu
membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. dan Allah
Sebaik-baik pembalas tipu daya.
Berislam, sudah
pasti memiliki konsekuensi tersendiri. Di dalam Al-Qur’an, Allah telah
memberitahukan segalanya. Bagaimana kita harus bersikap terhadap sahabat juga
terhadap musuh apalagi terhadap musuh yang berpura-pura menjadi sahabat. Demikianlah,
untuk mengakhiri tulisan ini mari kita lihat terjemah surat Fathir ayat 45: 45. dan kalau
Sekiranya Allah menyiksa (menghukum) manusia disebabkan usahanya (perbuatan mereka), niscaya Dia tidak akan
meninggalkan di atas permukaan bumi suatu mahluk yang melatapun[1262] akan
tetapi Allah menangguhkan (penyiksaan) mereka, sampai waktu yang tertentu; Maka
(nanti) apabila datang ajal mereka, Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha melihat
(keadaan) hamba-hamba-Nya.
[1262] Daabbah artinya ialah
makhluk yang melata. tetapi yang dimaksud di sini ialah manusia.
follow me @qhimahatthoyyib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar