Assalamu’alaikum,
sahabat bagaimana kabarnya akhir pekan ini? Semoga istirahat hari ini dapat
memberi semangat kepada kita untuk berkegiatan kembali esok dan hari-hari
setelahnya. Sahabat, di beberapa kesempatan tulisan saya menyebutkan bahwa suatu
saat kita akan terganti dalam kehidupan ini. Entah dalam jabatan, entah dalam
kepemilikan harta, entah dalam menjadi manusia. Hidup ini selalu bergulir,
suatu saat yang hidup akan mati dan yang mati suatu saat akan dibangkitkan
kembali, yang berharta suatu saat juga tidak memiliki apa-apa, yang menjadi
pejabat suatu saat akan ada masa turunnya. Begitu pun dengan hidup kita.
Pada tulisan
yang lalu di Setapak Cahaya: Membiasakan yang Benar, kita telah membahas
bagaimana seharusnya kita bersikap dalam hidup kita. Berbuat baik saja tidak
cukup, karena ukuran baik adalah relatif untuk setiap orang. Nah, bagi kita
umat muslim kebenaran yang mutlak telah semuanya diberikan oleh Allah melalui
kitab Al-Qur’an serta hadits-hadits Rosulullah berupa ucapan, tindakan, pernyataan,
dan ketetapan lainnya. Dengan demikian, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak
berbuat benar dan berada dalam jalan kebenaran yang telah dituntun oleh-Nya.
Hidayah Islam,
merupakan hidayah yang tidak akan terkira harganya. Maka dari itu Nabi Ibrahim
berpesan agar jangan sampai kita mati dalam keadaan tidak beriman. Sahabat
masih ingat kisah paman Nabi yang beberapa hari lalu telah kita bahas di
Setapak Cahaya: Membohongi Diri Sendiri. Bahwa tidak ada hal yang lebih baik
daripada mengajak orang lain berbuat kebenaran dengan menjadi muslim. Dengan
demikian, kita telah mempunyai banyak alasan mengapa kita tidak akan
meninggalkan Islam dan selalu kuat dalam menjaganya. Tegas kepada orang-orang
yang ingin menghancurkannya.
Berikut mari
sedikit kita baca terjemah surat Al-Maidah ayat 54 tentang bagaimana seharusnya
kita tidak meninggalkan islam dan tidak berputus asa dalam menyebarkan
keindahan dan kedamaian Islam. Artinya: 54. Hai orang-orang yang beriman,
Barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan
mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya,
yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras
terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut
kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya
kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi
Maha mengetahui.
Baiklah, maka
dari itu dengan tulisan ini semoga dapat menjadi pengingat kita untuk selalu
tetap dalam kebaikan dan menyebarkan kebenaran. Tetap semangat, semoga
hari-hari yang kita lalui berada dalam cahaya-Nya dan mendapatkan ridho serta
berkah-Nya, Amiin~
follow me @qhimahatthoyyib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar