Assalamu’alaikum
sahabat.. Melihat ada orang yang membenci kita itu adalah hal biasa, melihat
ada orang yang begitu tersanjung dengan kita itu juga hal biasa. Ya, setiap
orang tidak terkecuali Rosulullah SAW pasti memiliki dua kubu yang berada di
dekatnya. Kubu pertama yaitu orang-orang yang mencintai, menghormati, dan
menyanjung beliau sedangkan kubu kedua yaitu orang-orang yang membenci,
mengkhianati, memusuhi dan lain sebagainya.
Satu kisah
menarik pada zaman Rosulullah SAW mengenai hal tersebut diriwayatkan oleh Ibnu
Abi Hatim yang bersumber dari Sa’id bin al-Musayyab, Abu Bakr bin ‘Abdirrahman
dan ‘Urwah bin Zubair yaitu ketika Rosulullah mengutus ‘Amr bin Umayyah
adl-Dlamari untuk menyampaikan surat kepada Raja Najasyi. Sesampainya di
hadapan Raja Najasyi, surat itu pun dibacanya. Kemudian Raja memangil Ja’far
bin Abi Thalib dan orang-orang yang hijrah ke Habasyah serta para rahib dan
paderi. Raja menyuruh Ja’far membaca
AlQur’an dan beliau pun membacakan surat Maryam. Semua yang hadir beriman
kepada isi AlQur’an dan berlinang-linang air matanya.
Kisah lainnya
diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Sa’id bin Jubair bahwa
Raja Najasyi mengutus tiga puluh sahabat terbaiknya kepada Rosulullah SAW.
Sesampai di sana, Rosulullah SAW membacakan surat Yasin kepada mereka, sehingga
mereka menangis. Mereka adalah kaum rahib dan pendeta Nasrani yang tidak
sombong dan beriman kepada apa yang diturunkan kepada Rosulullah SAW.
Dua kisah
tersebut merupakan sebab-sebab turunnya surat Al-Maidah ayat 82-83 yang
artinya:
82. Sesungguhnya kamu dapati
orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman
ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. dan Sesungguhnya kamu dapati
yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah
orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Kami ini orang Nasrani". yang
demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani)
terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena Sesungguhnya mereka
tidak menymbongkan diri.
83. dan apabila mereka
mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu Lihat mata
mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Quran) yang telah mereka
ketahui (dari Kitab-Kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan Kami,
Kami telah beriman, Maka catatlah Kami bersama orang-orang yang menjadi saksi
(atas kebenaran Al Quran dan kenabian Muhammad s.a.w.).
Ayat tersebut
menyebutkan bahwa ada orang-orang yang memusuhi mukminin dan ada orang-orang
yang dapat berteman baik dengan mukminin. Hal ini menunjukkan bahwa setiap
orang, siapapun itu, pasti mempunyai teman baik dan orang yang memusuhi atau
membencinya. Bahkan ketika yang kita lakukan adalah hal-hal baik tidak akan
lepas dari yang namanya haters. Pun ketika ada orang yang melakukan
hal-hal buruk tetap saja ia mempunyai teman baik.
Terkait masalah
pertemanan ini, seperti pembahasan kemarin Setapak Cahaya: Pemimpin Orang Mukmin, dikuatkan lagi pada surat Al-Maidah ayat 80-81 yang artinya:
80. kamu melihat kebanyakan dari mereka
tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir (musyrik). Sesungguhnya Amat
buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka, Yaitu kemurkaan Allah
kepada mereka; dan mereka akan kekal dalam siksaan.
81. Sekiranya mereka beriman kepada Allah, kepada Nabi
(Musa) dan kepada apa yang diturunkan kepadanya (Nabi), niscaya mereka tidak
akan mengambil orang-orang musyrikin itu menjadi penolong-penolong, tapi
kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang fasik.
Tafsir Jalalain menyebutkan
tolong-menolong dengan orang kafir berarti termasuk ke dalam golongan pembenci
Rosulullah dan perbuatan buruk itu merupakan bekal mereka di akhirat untuk
mendapatkan siksaan dari Allah. Di ayat berikutnya orang-orang yang berteman
baik dengan orang kafir adalah orang-orang fasik yaitu orang yang telah menyimpang
dari keimanan. Yak, insyaAllah demikian untuk hari ini. Tetap semangat dalam
belajar dan semoga Allah memberi kita keistiqomahan dalam berislam serta
menghindarkan kita dari perbuatan fasik. Sampai jumpa~
follow me @qhimahatthoyyib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar